Gedung SMAN 12 Kota Jambi Masih Menumpang, Kekurangan Ruang Belajar dan Lapangan Upacara

Gedung SMAN 12 Kota Jambi Masih Menumpang, Kekurangan Ruang Belajar dan Lapangan Upacara

Deva Monanda/Jambi Independent KEGIATAN: Siswa SMAN 12 Kota Jambi saat latihan upacara.-jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - SMAN 12 Kota JAMBI masih belum memiliki gedung tetap, sehingga untuk sementara SMAN 12 masih menumpang di Komplek Transito.

Waka kesiswaan SMAN 12, Tasdik Husni Amri mengatakan, saat ini sekolah tersebut masih harus menumpang menjelang gedung sekolah dibangun.

"Berdasarkan info yang kita terima, kondisi sekolah ini akan dialihkan ke rumah potong hewan, tepatnya di depan Rumah Sakit Jiwa. Bakal di bangun di sana juga. Jadi kita di Transito ini sementara hanya menumpang," katanya.

Dia juga mengatakan, pihak sekolah mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat untuk pembangunan gedung sekolah yang baru, hanya saja sampai saat ini pembangunannya belum dilaksanakan.

BACA JUGA:HUT ke 52 Tahun, PT Jamkrindo Distribusikan 5.200 Sepatu untuk Anak Sekolah

BACA JUGA:Tiga Pebalap Astra Honda Harumkan Indonesia di Jepang, Jadi Kado HUT Kemerdekaan RI

Karena masih menumpang, SMAN 12 juga harus berbagi tempat dengan beberapa warga yang masih menetap di tempat tersebut.

"Karena di sini juga masih ada beberapa warga yang menetap di sini, jadi sejauh ini kita tetap menjaga supaya tidak terjadi konflik dengan mereka," katanya.

Sebelumnya SMAN 12 sempat ditempatkan di gedung sekolah SMKN 3 Kota Jambi, sejak awal berdirinya sekolah tersebut, pada tahun 2017 sampai 2021.

Hingga pada awal tahun 2022, tepatnya bulan Maret lalu, gedung sekolah pindah di Komplek Transito.

BACA JUGA:BSI KCP Jambi Jelutung Relokasi ke Jalan Dr Sutomo Pasar Kota Jambi

BACA JUGA:Terima Kedatangan Bawaslu Provinsi Jambi, Kapolda Jambi: Polda Jambi Siap Mengamankan Pemilu 2024

Akibat dari gedung sekolah yang masih menumpang, pihak sekolah akui masih kekurangan ruang belajar.

"Bisa dilihat sendiri di sini kita juga kekurangan kelas," katanya.

Tasdik Husni Amri mengatakan, jika ruang belajar yang dapat digunakan hanya 10 kelas, sementara pihak sekolah membutuhkan 25 kelas.

Akibat dari hal tersebut, pihak sekolah terpaksa harus membagi kegiatan pembelajaran menjadi 2 Shift. Yakni shift pagi di jam 07.00 sampai 13.00. sedangkan untuk shift siang di jam 13.00 sampai selesai.

BACA JUGA:PASI dan DBL Indonesia Berkolaborasi: Men-DBL-Kan Atletik untuk Booster Partisipasi

BACA JUGA:Diduga Suap Staf LPSK, Ferdy Sambo Dilaporkan ke KPK

Tasdik Husni Amri mengatakan, dengan adanya shift tersebut para guru harus bekerja 2 kali lipat. Pasalnya mereka harus pulang hingga sore.

"Jadi sekolah ini luar biasa, masuk jam 07.00 gurunya pulang jam 18.00," katanya.

Selain itu, pihak sekolah akui tidak pernah melakukan upacaya bendera setiap hari senin, lantaran tidak memiliki lapangan upacara dan juga tiang bendera.

"Semenjak pindah ke sini tidak lapangan. Jadi sebelumnya tidak melakukan upacara karena tidak ada lokasi. Tiang bendera saja tidak punya," kata Tasdik Husni Amri.

BACA JUGA:Ekspor Semakin Lesu, BPS Ingatkan Pemerintah Untuk Waspada Terhadap Hal Ini

BACA JUGA:KIB Bertekad Membuat Masyarakat Indonesia 'Kaya Sebelum Menua

Menjelang 17 Agustus mendatang, pihak sekolah akan mengupayakan untuk membangun tiang bendera di sekolah tersebut.

Sementara untuk kegiatan lainnya, pihak sekolah masih menyesuaikan dengan kondisi sekolah tersebut.

Tasdik Husni Amri mengatakan, walaupun fasilitas sekolah yang belum terpenuhi, tetapi pihak sekolah akan memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk para siswa. (mg02/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: