Bansos Jokowi Terkubur di Depok, Polisi Bakal Panggil JNE dan Bulog

Bansos Jokowi Terkubur di Depok, Polisi Bakal Panggil JNE dan Bulog

Kemudian, lanjut dia, JNE langsung bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi pada beras bansos saat pengambilan dari gudang penyimpanan.

"Dikarenakan beras basah, maka itu menurut JNE adalah tanggung jawab JNE dan beras tersebut sudah diganti pihak JNE dengan paket lainnya yang setara," ujar Zulpan.

BACA JUGA:2 Pekerja Asal Ciamis Tewas Tertimbun Reruntuhan Tanah Saat Menguras Sumur di Jateng 

BACA JUGA:Nikah Tanpa Izin Istri Sah, Bupati Banyuasin Dilaporkan ke Polda Sumsel

Meski demikian, dia mengatakan masih terus melakukan pendalaman terkait keterangan yang telah disampaikan oleh pihak JNE mengenai beras bansos yang ditemukan terkubur tersebut.

"Mereka anggap beras itu sudah jadi milik JNE karena telah mengganti kepada pemerintah. Ini keterangan belum didukung dokumen. Jadi, baru keterangan secara lisan," kata Zulpan.

Penyidik dari Polres Depok telah memeriksa pihak JNE buntut penemuan paket sembako bantuan presiden (Banpres), yang dipendam di Lapangan KSU, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Paket sembako tersebut ditemukan oleh warga pada Jumat 29 Juli 2022, dalam keadaan terkubur sedalam tiga meter di Lapangan KSU.

BACA JUGA:Mahasiswa FH, FKIP, dan FEB UNJA Juara Lomba Debat dan Best Speaker Nasional di UNPAB 

BACA JUGA:Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Baru Rampung 2 Bulan, Ketua Tim Forensik: Ada 45 Slide yang Harus Diteliti

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan kepolisian juga telah memeriksa pihak Kementerian Sosial.

Endra Zulpan mengatakan hasil pemeriksaan terungkap bahwa distributor beras bantuan sosial itu ialah PT DNR.

"JNE bekerja sama dengan vendor PT DNR selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat yang berhak menerimanya untuk wilayah Depok pada 2020," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, dikutip dari JPNN.com.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com