Mensos Sebut Presiden Prabowo akan Tambah Anggaran untuk Bansos
Presiden RI Prabowo Subianto-ist/jambi-independent.co.id-
JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mempertimbangkan penambahan anggaran untuk bantuan sosial (bansos).
Hal tersebut disampaikan Gus Ipul di Jakarta pada Senin untuk merespons kebijakan efisiensi anggaran yang sama sekali tidak akan memengaruhi program-program pro-rakyat.
"Karena yang bansos tidak ada pemotongan. Jadi bansos ini transfer langsung, tidak ada yang dipotong oleh Presiden, bahkan kalau memang memungkinkan, Presiden malah akan menambah, jadi yang menjadi bantuan-bantuan untuk rakyat itu diprioritaskan oleh Presiden," katanya.
Gus Ipul menegaskan, efisiensi anggaran hanya dilakukan pada kebutuhan-kebutuhan operasional atau yang bisa dialihkan untuk hal lain yang lebih prioritas, sehingga tidak mengurangi anggaran untuk program-program pro-rakyat.
BACA JUGA:Dianggap Salahi Aturan, Satpol PP Bungo Tertibkan Pedagang Durian di Taman Kota Muara Bungo
BACA JUGA:Tugasnya sebagai Muadzin Diganti Orang Lain, Pria di Kota Jambi Ini Ngamuk Sambil Bawa Parang
"Hal-hal yang kaitannya dengan operasional, semua sudah tahu lah itu -dikurangi-, tetapi yang untuk program pro-rakyat sama sekali tidak dikurangi, bahkan Presiden itu sedang memikirkan bagaimana bisa ditambah, terutama untuk mereka yang miskin ekstrem, itu betul-betul diperhatikan Presiden," ujar dia.
Mensos juga mengemukakan, penambahan bansos tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang saat ini tengah dimatangkan.
"Ini sedang dipikirkan, jadi kita lihat, kita menunggu data tunggal ini tuntas. Dengan data tunggal ini tuntas, kita akan lihat, kita akan petakan lagi profilnya, kemudian intervensinya, ada yang sifatnya perlindungan dan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, dan ada yang pemberdayaan sosial, tinggal kita lihat nanti seperti apa," paparnya.
Ia menyebutkan, Kementerian Sosial akan bekerja sama dengan kementerian-kementerian lain, utamanya dalam rangka pemberdayaan agar masyarakat tidak tergantung dengan bansos.
BACA JUGA:Apes! di Kota Jambi, Sepeda Motor Ketua RT Dicuri saat Salat Berjamaah di Masjid Sunan Giri
BACA JUGA:SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd Adakan Kompetisi P3K untuk Peringatan K3 Nasional 2025
"Kita tinggal pensasarannya. Pensasarannya dengan data yang baru ini, sekaligus saya ingin sampaikan, mohon dimaklumi jika nanti ada penerima manfaat yang selama ini mendapatkan Program Keluarga Harapan -PKH-, maupun dari bansos, atau Penerima Bantuan Iuran -PBI- akhirnya tidak menerima, karena memang berpedoman pada data tunggal sosial ekonomi yang baru," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, pemerintah akan fokus memberikan bantuan terhadap 3,1 juta penduduk Indonesia yang terkategori miskin ekstrem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: