Sebelum Tewas, Brigadir J Ternyata Diancam Pria Berinisial D, Ini Penjelasannya

Sebelum Tewas, Brigadir J Ternyata Diancam Pria Berinisial D, Ini Penjelasannya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Fakta baru soal kasus Brigadir J kembali terkuak. Kali ini, Martin Lukas Simanjuntak salah satu tim kuasa hukum keluarga Brigadir J menyebut sosok pengancam Brigadir J.

Pengancam Brigadir J ternyata sosok berinisial D. Martin Lukas, mendorong Bareskrim Polri termasuk Kompolnas memeriksa pria berinisial D.

"Terus terang saja, ini pria yang memberikan ancaman, inisialnya D," ujar Martin Lukas Simanjuntak, Minggu 31 Juli 2022.

Pria berinisial D ini yang diduga melakukan pengancaman terhadap Brigadir J. Ini berkaitan dengan statement 'Naik ke atas akan dihabisi' yang beredar belakangan.

BACA JUGA:Ditelpon Tak Diangkat, Komedian Chris Rock Tak Gubris Permintaan Maaf Aktor Will Smith 

BACA JUGA:Benarkah Toge Bisa Meningkatkan Kualitas Sperma Pria? Ini Penjelasannya..

Dari penjelasan pria berinisial D ini, penyidik dapat menelusuri tujuan dari dugaan ancaman yang disampaikan sebelum Brigadir J dibunuh. 

Martin Lukas Simanjuntak juga menegaskan bahwa, selama ini pihak pengacara memberikan penjelasan terhadap kematian Brigadir J berdasarkan kondisi sebenarnya yang terjadi.

Tidak ada unsur mengada-ada, apalagi membuat statement yang tidak mendasar. Ini dibuktikan dengan berkas yang berisi data dan foto yang telah diserahka ke Bareskrim Polri.

"Di awal-awal Kompolnas terkesan menuding kami (pihak pengacara) memberikan pernyataan yang tidak mendasar. Saya jawab itu salah. Semua yang kami sampaikan memiliki data dan bukti," jelasnya dalam program ‘Apa Kabar Indonesia’ di TV One.

BACA JUGA:Viral Penerima Beasiswa LPDP Tak Mau Pulang ke Indonesia, Siap-siap Kena Sanksi Ini 

BACA JUGA:Waduh..! Kim Jong Un Tegaskan Siap Perang Nuklir Dengan AS dan Korsel

Martin juga mendesak adanya tersangka dalam kasus ini. Langkah penetapan tersangka merujuk dari bukti material dan pengakuan Bharada E yang sempat disampaikan Polri dalam jumpa pers beberapa waktu lalu. 

"Ini kan lucu, korbannya ada, TKP-nya jelas, tapi anehnya tersangka sampai hari ini belum juga ditetapkan. Ini ada apa," timpalnya di hadapan Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Irjen Pol (Purn) Benny Josua Mamoto yang juga menjadi pembicara dalam dialog tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id