Kuasa Hukum Sebut Ketua Satgas Merah Putih Terlibat Dalam Tewasnya Brigadir J, Sindir Siapa?

Kuasa Hukum Sebut Ketua Satgas Merah Putih Terlibat Dalam Tewasnya Brigadir J, Sindir Siapa?

Jhonson Panjaitan, Ketua Kuasa Hukum keluarga Brigadir J, meminta agar Polda Metro Jaya tak lagi menangani kasus ini.-deki/jambi-independent.co.id-jambi-independent.co.id

BACA JUGA:Usai Terima SK dari AHY, Aang Purnama: DPC Partai Demokrat Sarolangun Siap Gerak Cepat Hadapi Pemilu 

Penjelasan dari para dokter khususnya tim forensik tentu memiliki etika dan batasan sebagai anggota Polri.

“Sebagai dokter misalnya hanya sampai upaya memberikan data dan menjelaskan apa yang mereka teliti dan dapatkan, selanjutnya Komnas HAM akan bandingkan dengan informasi dan data lain,” terang Ahmad Taufan Damanik. 

Komnas HAM mengakui telah menerima foto dan video. Bukti lain juga diserahkan pula dari pihak keluarga. 

“Maka kami sekali lagi belum pada kesimpulan, karena harus kami konfirmasi kembali dengan ahli lain setelah dokter forensik kami mintai penjelasan,” jelas Taufan.

BACA JUGA:Terkait Perusahaan Batu Bara di Tabir Ulu, HMI Bangko Minta Aktivitasnya Ditutup

BACA JUGA:Viral Fenomena Embun Es di Bromo, Langka atau Biasa? Ini Penjelasannya....

Selaras dengan munculnya dugaan penganiayaan yang telah dilaporkan pihak kuasa hukum keluarga J ke Bareskrim Polri, Taufan menanggapinya dengan dingin. Apalagi yang terkait dengan kondisi luka dan akibat tembakan.

“Ya ada lubang-lubang yang ditemukan. Ada juga kabar kuku-kuku yang dicopot. Sementara setelah kami mintai keterangan, pihak keluarga tidak menyampaikan itu. Dari informasi itu Komnas HAM belum menyimpulkan,” ungkapnya.   

Jika ditarik dari benang merah kasus ini, Taufan lebih mengarahkan unsur pembuktian dari insiden penembakan bukan pada sisi pelecehan.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah menemukan jejak dari peluru yang bersarang di tubuh korban dalam hal ini Brigadir Yosua. Karena dari itu, penyidik bisa menemukan jenis peluru yang digunakan, mereknya apa jenisnya apa,” terangnya. 

BACA JUGA:Airlangga : Mitsubishi akan Tambah Investasi Rp10 T di RI, Segera Luncurkan Kendaraan Listrik Baru

BACA JUGA:Universitas Batanghari dan Universitas Islam Riau Jalin Kerjasama 

Jika proyektil, peluru sudah diketahui jenisnya maka akan mudah melakukan pelacakan. “Kita bisa ngelacak dari senjata jenis apa yang dipakai. Maka sementara ini kami belum mau kesimpulan mengenai apa sebetulnya yang terjadi, karena memang belum final,” terang Ahmad Taufan Damanik.

Babak baru dari ‘drama berdarah’ polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J kembali mengemuka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: