Ampuun, Harga Sawit di Bungo Makin Anjlok, Sekarang Rp 400 per Kilogram

Ampuun, Harga Sawit di Bungo Makin Anjlok, Sekarang Rp 400 per Kilogram

Harga sawit di Bungo makin turun, sekarang Rp 400 per kilogram--

MUARABUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani di Kabupaten Bungo, makin hancur.  Kini para petani banyak tak mau memanen buah sawit, karena tidak tercapainya biaya operasional.

Data yang dihimpun di lapangan, petani sawit kini hanya bisa pasrah. Damsir, salah satu petani sawit di Dusun Tepian Danto, Kecamatan Jujuhan Ilir, mengaku harga di tingkat petani hanya Rp 400 per kilogram.

"Kami bingung. Biaya operasional Rp300 per kg. Belum upah panen, harga pupuk yang tinggi,” kata dia. Pendapatan saat ini kata dia, sudah tidak sesuai lagi dibanding dengan biaya kebutuhan.

Sementara, rata-rata mereka menggantungkan hidupnya dari penghasilan sawit. Damsir berharap, agar pemerintah bisa mencari solusi untuk memecahkan masalah ini.

BACA JUGA:Manajemen Sebut Tak Tahu Ada Promo Miras Bawa Nama Muhammad, Sunan Kalijaga Tantang Holywings Bikin Laporan

BACA JUGA:Pelatihan Pendayagunaan Koramil Model Ditutup, Begini Pesan Pasiter Kodim 0415/Jambi

“Semua harga kebutuhan pokok tinggi. Kami mohon dengan pemerintah. Perjuangkan nasib petani sawit,” kata dia.

Sementara itu petani lainnya, Wagimin yang merupakan Kelompok Tanjung Menanti mengatakan mereka menjual TBS dengan harga Rp 700 per kilogram. "Kalau hari ini memang semakin anjlok nian harganya,” kata dia, Jumat 24 Juni 2022.

Kemudian, di pabrik pengelolahan sawit di Jujuhan, rata-rata TBS menumpuk dan CPO pun sudah mulai terbatas pengirimannya. Bahkan ada juga pabrik yang membatasi pembelian TBS. Tak hanya itu, tak sedikit pemilik ram menutup tempatnya, karena harga yang terus menurun. 

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Tebo. Harga sawit sudah menyentuh level Rp 700 per kilogram. Sejumlah pabrik tutup sejak awal pekan ini. Akibatnya, petani tidak bisa memanen dan menjual buah sawitnya.

BACA JUGA:Menko Airlangga Dorong Pengembangan Transportasi Internasional di Batam

BACA JUGA:Ratusan Kendaraan ODOL Ditilang Selama Operasi Patuh Siginjai 2022

“Kami cemas, buah sawit bakal membusuk kalau terus-terusan dibiarkan di pohon,” ujar Rahmat, salah satu petani sawit.

Menurut Rahmat, harga beli dari para pengepul sawit di wilayah itu terus turun dalam dua pekan terakhir. Puncaknya terjadi pekan ini. Selain harga yang anjlok, sebagian pengepul juga menolak untuk menampung buah sawit petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: