Viral Restoran Jual Kuliner Padang dengan Lauk Babi, Keluarga Minang Protes Keras

Viral Restoran Jual Kuliner Padang dengan Lauk Babi, Keluarga Minang Protes Keras

Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Andre Rosiade--

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Viralnya warung nasi padang yang menjual masakan padang dengan lauk babi rupanya memantik reaksi keras dari berbagai pihak.

Salah satunya, dari Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) Andre Rosiade mengaku telah menerima aduan terkait usaha kuliner yang menjual masakan padang dengan lauk babi.

Dia menyebutkan usaha kuliner yang dimaksud mempromosikan dagangan mereka via online, marketplace maupun di Instagram yang berlokasi di Jakarta itu telah menimbulkan keresahan masyarakat Minang.

Anggota DPR dari Dapil Sumatera Barat I itu menyebut sebagian besar masyarakat Minang memprotes lauk 'babi rendang' itu.

BACA JUGA:Waduh, iPhone 5 dan 5c Tak Bisa Lagi Gunakan Whatsapp Per Oktober 2022

BACA JUGA: Alami Kelumpuhan di Wajah, Semua Jadwal Konser Justin Bieber Dibatalkan

"Sebagai Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang, saya sudah mendengar soal restoran di Jakarta yang bikin keresahan masyarakat Minang. Hal ini disebabkan restoran bernama Babiambo itu mengolah daging babi menjadi masakan berupa rendang," kata Andre Rosiade seperti dikutip dari JPNN.COM.

Politikus Gerindra itu juga menjelaskan masyarakat Minang yang punya falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (adat bersendikan syariat, syariat bersendikan kitabullah) yang identik dengan nilai Islam.

"Sedangkan yang bersangkutan menjual nilai babi, tentu tidak identik dengan nilai-nilai Minangkabau. Kami mengimbau kepada pengusahanya untuk mengganti nama restorannya dan jangan menjual rendang babi," ujarnya.

Andre menyebut rendang sebagai makanan khas Minang sehingga tidak bisa dipisahkan dari falsafah tersebut.

BACA JUGA:Pasca NHTSA Lakukan Penyelidikan 11 Kecelakaan,Tesla Autopilot Terancam Recall

BACA JUGA:Wales Vs Belgia : Ulangan Kualifikasi Piala Dunia

"Rendang itu makanan khas Minang. Untuk itu, kami mengimbau tidak usah memproduksi rendang babi," pungkasnya. (*/dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: