Ini Dia Teknologi Smart Hybrid yang Ada di Suzuki Ertiga, Bikin Irit BBM

Ini Dia Teknologi Smart Hybrid yang Ada di Suzuki Ertiga, Bikin Irit BBM

Teknologi hybrid yang ada di Suzuki bikin hemat BBM. Foto ; jpnn.com--

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID– PT Suzuki Inomobil Sales (SIS) akan segera meluncurkan teknologi Smart Hybrid. Line up terbaru Suzuki Ertiga Hybrid 2022  bikin irit bahan bakar.
 
Teknologi Suzuki Smart Hybrid 2022 ini sebelumnya pernah di gunakan pada generasi sebelumnya yaitu Suzuki Ertiga Diesel beberapa tahun lalu.
 
Tentunya teknologi Suzuki Smart Hybrid 2022 yang kembali diusung oleh SIS kali ini telah mendapatkan berbagai improvement sehingga lebih efektif dan optimal dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar.
 
Yulius Purwanto selaku Head of 4W Product Development PT SIS mengungkapkan bahwa Suzuki Smart Hybrid ini akan sangat cocok dengan kondisi perkotaan yang sarat dengan start stop.
 
 
 
Cara kerja dari Suzuki Smart Hybrid 2022  cukup sederhana dimana mesin akan didukung dengan sebuah motor yang tergabung dengan alternator atau Integritet Smart Generator (ISG) berkapasitas 165 Ah.
 
ISG ini didukung dengan sebuah baterai Lithium dengan kapasitas 6 Ah 12V yang akan memasok daya saat ISG bekerja dalam membantu meningkatkan tenaga mesin pada mobil akan mulai berjalan.
 
“Dengan dukungan dari ISG maka mesin tidak perlu lagi bekerja dengan putaran mesin yang tinggi untuk mencapai tenaga maksimum, dengan demikian tentunya akan berpengaruh pada penggunaan bahan bakar,” tambah Yulius.
 
Suzuki Ertiga Hybrid 2022 digadang-gadang selain dapat menurunkan emisi gas buang juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
 
Teknologi dari Suzuki Ertiga Hybrid 2022 ini sebelumnya telah diperkenalkan di ajang IIMS Hybrid 2022 beberapa waktu lalu.
 
Dikabarkan Suzuki Ertiga Hybrid 2022 bakalan segera di luncurkan 10 Juni 2022 mendatang, dengan empat tipe.
 
Sedangkan harga dari Suzuki Ertiga Hybrid 2022 akan dilepas dengan kisaran Rp 270,3 juta hingga Rp 292,3 juta.
 
Dijelaskan Yulius, secara garis besar cara kerja sistem ini ada lima tahapan, dimana tahapan pertama dimulai dari mesin Auto Stop dan langkah kedua saat pedal gas di injak maka mesin akan kembali restart.
 
 
 
Sedangkan langkah ketiga adalah saat mobil start atau akselerasi maka ISG akan memberikan dukungan daya hingga dalam kecepatan tertentu.
 
Adapun langkah keempat dimana saat putaran mesin telah dalam kondisi konstan makan mesin akan mengambil alih sepenuhnya tanpa dukungan ISG.
 
Langkah kelima adalah dalam kondisi deselerasi atau kondisi pedal gas tidak di injak, maka sistem secara otomatis akan memanfaatkan tenaga kenetik dari roda untuk melakukan pengisian terhadap baterai Lithium seperti dikutip dari jpnn.com.
 
Jika mobil dalam kondisi berhenti maka mesin secara otomatis akan mati dan akan kembali otomatis menyala jika pedal gas diinjak. (viz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: