Kasus Gigitan Hewan Liar Meningkat, Ini Sebaran Wilayahnya di Tanjab Timur

Kasus Gigitan Hewan Liar Meningkat, Ini Sebaran Wilayahnya di Tanjab Timur

Salah satu yang diduga hewan liar tampak berkeliaran di pemukiman warga.-Harpandy-https://jambiindependent.disway.id/

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus gigitan anjing liar di Kabupaten Tanjab Timur cukup banyak terjadi. Bahkan, mendekati pertengahan tahun 2022 ini jumlahnya meningkat jika dibanding tahun sebelumnya.

 

Jumati selaku Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tanjab Timur menyebutkan, ada beberapa wilayah di Kabupaten Tanjab Timur ini sering muncul kasus gigitan hewan liar seperti anjing dan kucing kepada manusia.

 

Akan tetapi, dari sejumlah kasus tersebut, belum ada korbannya yang sampai mengalami kondisi kesehatan terlalu parah ataupun sampai meninggal dunia.

 

"Dari sejumlah kasus gigitan hewan liar yang pernah terjadi, Alhamdulillah korbannya bisa kita tangani dengan segera dengan cara memberikan VAR. Sehingga tidak menyebabkan korbannya mengalami kondisi kesehatan yang parah pasca digigit hewan liar tersebut," sebutnya.

 BACA JUGA:Duh, Seorang Warga di Geragai Digigit Anjing Rabies

BACA JUGA:Ekonomi Tumbuh Ditopang Kebijakan 'People First'

Dari data yang ada di Dinkes Tanjab Timur, menjelang pertengahan tahun 2022 ini ada peningkatan kasus gigitan hewan liar kepada manusia jika dibanding tahun sebelumnya.

 

Untuk di tahun 2021, ada 56 kasus gigitan hewan liar kepada manusia. Di mana, kasus terbanyak yang terjadi yaitu di Kecamatan Mendaharaulu dengan total 15 kasus.

 

Sementara untuk di tahun 2022 hingga bulan berjalan ini, sedikitnya ada sekitar 31 kasus gigitan hewan liar kepada manusia, dan kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Muarasabak Barat yang merupakan Ibukota Kabupaten Tanjab Timur, dengan total 10 kasus.

 

"Dari beberapa kasus gigitan hewan liar tersebut, yang mendominasi yaitu gigitan anjing liar, tetapi ada juga sebagian kecil akibat gigitan kucing liar dan monyet liar," ungkap Uma, sapaan akrab Kabid P2P ini.

 BACA JUGA:Akan Ada Gebrakan Baru,Luhut Binsar Sudah Audit Perusahaan Minyak Kelapa Sawit

BACA JUGA:Ini Dia 5 Tips Aman Membawa Barang Dengan Sepeda Motor

Untuk mengantisipasi agar jumlah kasus gigitan hewan liar tersebut kepada manusia tidak semakin meningkat, Dinkes Tanjab Timur terus berkoordinasi dengan Disbunnak setempat untuk mencari langkah terbaik dalam penanganannya.

 

"Hingga saat ini stok VAR yang ada di kabupaten Tanjab Timur masih mencukupi. Karena kalau kekurangan stok, kita mengajukan permintaan stok VAR ke Provinsi Jambi. Kita berharap kasus gigitan hewan liar ke manusia di kabupaten ini tidak terjadi lagi," ujarnya. (pan/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://jambiindependent.disway.id/