Akan Ada Gebrakan Baru,Luhut Binsar Sudah Audit Perusahaan Minyak Kelapa Sawit
jambi-independent.co.id|
Editor:
Surya Elviza|
Kamis 26-05-2022,19:05 WIB
Luhut Binsar mengaku sudah melakukan audit kepada perusahaan minyak kelapa sawit dan akan membuat gebrakan baru. Foto : ist--
JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.
Hasilnya,dalam waktu dekat akan ada gebrakan baru. Khususnya untuk perusahaan yang dinilai melakukan hal yang dapat merugikan negara.
Dikatakannya bahwa pada saat Presiden Joko Widodo memintanya untuk mengatur dan menangani masalah minyak goreng di Indonesia,dia pun melakukannya audit dari hulu ke hilir. Sehingga permasalahanpun bisa teratasi.
"Begitu Presiden minta saya manage minyak goreng, orang pikir hanya minyak goreng. Tidak. Saya langsung ke hulunya. Anda sudah baca di media, semua kelapa sawit itu harus kita audit," katanya dalam seminar nasional Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) secara daring yang dipantau di Jakarta, Rabu 25 Mei 2022.
Menurut Luhut, audit dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bisnis sawit yang ada. Hal itu meliputi luasan kebun, produksi, hingga kantor pusatnya.
Dia memastikan akan memindahkan kantor pusat perusahaan minyak kelapa sawit ke Indonesia.
"Saya lapor Presiden, 'Pak, headquater-nya (kantor pusat) harus semua pindah ke sini'," katanya.
Luhut menegaskan kantor pusat perusahaan sawit wajib berada di Indonesia agar pajak dibayar sesuai ketentuan. Pasalnya masih banyak perusahaan sawit yang berkantor pusat di luar negeri sehingga Indonesia kehilangan potensi pendapatan dari pajak.
BACA JUGA:Serahkan Bantuan ke SDN 236 Kelumpang Jaya, Pj Bupati Tebo Terpaksa Jalan Kaki, Ini Penyebabnya
"Bayangkan dia punya 300-500 ribu (hektare), headquarter-nya di luar negeri, dia bayar pajaknya di luar negeri. Not gonna happen. You have to move your headquarter to Indonesia. (Tidak boleh. Kamu harus pindahkan kantor pusatmu ke Indonesia)," tegasnya.
Meski dicibir soal peran dan tugas barunya mengurus masalah minyak goreng, Luhut tak sekadar menangani sisi hilir penjualan minyak goreng.
Luhut Binsar menyebut banyak masalah minyak goreng bukan sekadar siapa yang menangani, melainkan tujuan utama penyelesaian masalah tersebut.
Dia berharap pasokan dan harganya bisa kembali dijangkau masyarakat seperti dikutip dari jpnn.com.
"Itu yang penting dipikirkan. Bukan hanya sekadar siapa yang nanganin, si itu nanganin. Mau siapa kek yang nanganin, yang penting beres. Buat saya, ingat itu, berpegang teguh pada tujuan," pungkas Luhut Binsar. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
