Warga dan Penghuni Protes Rusunawa Dijadikan Tempat Isolasi

Warga dan Penghuni Protes Rusunawa Dijadikan Tempat Isolasi

 
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO - Rencana Pemkab Merangin menyediakan tempat isolasi mandiri (Isoman) bagi pasien positif Covid-19 di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) mendapat penolakan dari puluhan penghuni dan warga sekitar.
 
Selain warga sekitar, melalui ketua RT, juga akan melayangkan surat ke Pemkab Merangin atas penolakan rusunawa yang dijadikan tempat isolasi.
 
Para penghuni rusun, juga menyangkal dalam menetapkan lokasi ini tanpa pertimbangan matang secara kemanusiaan, bukan tanpa alasan. Kebijakan ini dirasa telah merampas hak Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang butuh tempat tinggal.
 
Bahkan para penghuni telah menyiapkan surat resmi yang akan dilayangkan ke Kementerian PU sebagai pemilik bangunan Rusunawa untuk mempertimbangkan penggunaannya sebagai lokasi Isoman pasien Covid-19.
 
Selain berkirim surat ke Kementerian PU, pihak penghuni juga akan melayangkan surat kepada bupati Merangin guna meninjau ulang keputusan tersebut.
 
Adapun beberapa pertimbangan agar tak dijadikan lokasi Isoman karena puluhan penghuni berpenghasilan rendah dan sewa Rusunawa dirasa cukup terjangkau bagi MBR yang telah menempati rusun sejak 2018. 
 
Hal ini seperti dikatakan perwakilan penghuni, M Fakhrurozi Selasa (10/8). Ia menegaskan bahwa puluhan penghuni menolak 'diusir' dari Rusunawa.
 
"Rusunawa ini sangat terjangkau bagi penghuni kalau dibanding kontrakan lain yang cukup tinggi harga sewanya, apalagi banyak yang berkeluarga dan punya balita, kan kasihan kami diusir. Sebab sejak 2018 kami menyewa ini, pikirkan juga nasib kami pak," ujar Fakhrurozi.
 
Tak hanya soal kelangsungan tempat tinggal puluhan penghuni lanjut Rozi, pertimbangan penolakan juga karena posisi Rusunawa yang terbilang cukup dekat dengan pemukiman warga khususnya RW 005 Kelurahan Pematang Kandis.(min)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: