AWARDS
b9

Depresi Usai Bertengkar, Pria Bogor Lompat ke Laut dari Kapal Feri

Depresi Usai Bertengkar, Pria Bogor Lompat ke Laut dari Kapal Feri

Pria asal Bogor Lompat dari Kapal Feri Akibat Depresi-Istimewa/jambi-independent.co.id--

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Motif di balik aksi nekat pria berinisial AR (29), warga Bogor, Jawa Barat, yang menceburkan diri ke laut dari atas KMP Dharma Ferry VIII akhirnya terungkap. Polisi memastikan bahwa tindakan tersebut dipicu oleh masalah keluarga yang membuat korban mengalami tekanan batin dan depresi.

Kasi Humas Polres Karangasem, Ipda I Nengah Artono, menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Selasa pagi 21 Oktober 2025 sekitar pukul 06.30 WITA, ketika kapal sedang berlayar menuju Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali, dari Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat.

Lokasi kejadian berada di koordinat 08°33'322'' S / 155°30'972'' E.

BACA JUGA:Di Kabupaten Sarolangun, Satgas Pengendalian Harga Beras Provinsi Jambi Temukan Selisih Harga Jual dengan HET

Menurut keterangan polisi, salah seorang saksi mata melihat AR yang bekerja sebagai sopir truk tiba-tiba melompat dari dek kapal ke laut tanpa alasan jelas.

Sontak, saksi langsung berteriak meminta bantuan kepada awak kapal. Mendengar teriakan itu, kapten kapal Sunaryo segera menghentikan perjalanan dan memerintahkan anak buah kapal (ABK) untuk menurunkan sekoci demi melakukan pencarian.

Proses penyelamatan berlangsung cepat. Sekitar pukul 06.55 WITA, korban berhasil ditemukan dan dievakuasi kembali ke kapal dalam kondisi tidak sadarkan diri.

BACA JUGA:PJHB Resmi Gelar IPO, Target Himpun Dana Rp158 Miliar untuk Bangun Tiga Kapal Baru

Salah satu petugas kapal, Suliyandi, mengatakan bahwa korban masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, meski kondisinya sangat lemah.

Setelah kapal tiba di Dermaga II Pelabuhan Padangbai sekitar pukul 07.25 WITA, korban langsung dibawa menggunakan ambulans Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Padangbai menuju Puskesmas Manggis I untuk mendapatkan pertolongan medis.

Sesampainya di puskesmas, tim medis memastikan bahwa korban masih hidup dan perlahan mulai sadar. “Korban sempat pingsan, namun kini sudah mulai pulih dan bisa diajak berkomunikasi,” ujar Ipda Artono.

BACA JUGA:Wuling Cloud EV Dominasi Pasar Mobil Listrik Hatchback, Terjual 1.955 Unit Sepanjang 2025

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi menduga tindakan AR dilatarbelakangi oleh konflik rumah tangga yang menyebabkan tekanan psikologis berat.

“Korban mengalami depresi akibat masalah keluarga atau pertengkaran dengan istrinya. Kondisinya kini stabil dan sedang dalam tahap observasi lanjutan di Puskesmas Manggis I,” tambah Artono.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: