Imbas Dugaan Pelecehan Kiai Lirboyo, MUI Desak Trans7 Segera Diberi Sanksi

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap stasiun televisi Trans7.

Permintaan ini muncul setelah tayangan program Expose milik Trans7 dianggap menyinggung dunia pesantren, khususnya Pondok pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur, serta pengasuhnya, KH Anwar Manshur.

Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom), KH Masduki Baidlowi, menilai tayangan tersebut tidak memenuhi prinsip jurnalisme yang baik karena tidak melakukan konfirmasi dari berbagai pihak (cover both side) dan terkesan sangat tendensius.

BACA JUGA:PPN 11 Persen Bisa Turun! Menkeu Purbaya: Kita Lihat Dulu Kondisi Ekonominya

Ia menilai isi tayangan itu tidak profesional serta berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

“MUI meminta KPI untuk menegur Trans7 karena penyiarannya cenderung memojokkan pesantren. Yang disinggung ini adalah pesantren besar dan tokohnya merupakan pengurus PBNU,” ujar KH Masduki.

Menurutnya, konten semacam ini bisa berdampak luas dan memicu reaksi emosional, terutama di kalangan santri dan masyarakat pesantren.

BACA JUGA:Keren! Artikel M Azik Mahasiswa UIN STS Jambi Tembus Jurnal Scopus Inggris

Ia menegaskan bahwa siaran yang tidak bermutu dan mengandung unsur penghinaan terhadap tradisi pesantren harus ditindak agar tidak menimbulkan kegaduhan.

Selain itu, MUI juga menerima laporan langsung dari alumni Pondok Pesantren Lirboyo terkait keberatan atas tayangan tersebut.

KH Masduki menilai isi program itu bukan hanya tidak etis, tetapi juga berpotensi menimbulkan kecurigaan adanya motif ideologis di balik penyiarannya.

BACA JUGA:Mau Otak Tetap Cemerlang Meski Sudah Tua? Hindari 7 Kebiasaan InI

“Mungkin saja pihak yang terlibat memiliki agenda tertentu yang bersifat tendensius karena adanya perbedaan pemahaman. Ini bisa berbahaya jika dibiarkan,” tegasnya.

Untuk itu, MUI menekankan agar KPI segera memanggil dan menegur pihak Trans7 serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program yang dianggap menyinggung lembaga keagamaan tersebut.

Sumber: