AWARDS
b9

Islam Jambi di Tengah Islam Nusantara: Historisitas, Multipolaritas, dan Kolaborasi Melayu Jambi

Islam Jambi di Tengah Islam Nusantara: Historisitas, Multipolaritas, dan Kolaborasi Melayu Jambi

Mukhtar Latif-ist/jambi-independent.co.id-

​2. Fase Pelembagaan: Titik Balik Turki dan Asimilasi (Abad ke-9 H / Abad ke-15 M)

Pelembagaan Kesultanan Islam Jambi terjadi sekitar Abad ke-15 M (c. 885 H).

Tokoh utamanya, Datuk Paduko Berhalo (Ahmad Barus), secara tradisi dikaitkan dengan Kesultanan Turki Utsmaniyah.

Ini menunjukkan adanya jalur Islamisasi yang berbeda (Turki), melengkapi narasi Arabia, yang dikuatkan melalui pernikahan politik dengan Putri Selaras Pinang Masak (Mukty Nasruddin, 1999: 11).

Narasi Turki ini menarik karena menyiratkan koneksi Kesultanan Jambi dengan pusat kekhalifahan yang berorientasi ke Barat, bukan hanya ke Asia Selatan.

​3. Fase Penguatan dan Keilmuan: Kontribusi Hadrami (Yaman) (Abad ke-11 H / Abad ke-17 M)

​Pada fase ini, ulama Hadrami (Yaman) memainkan peran sebagai ikutan yang memperkuat struktur keilmuan Islam yang sudah ada.

Mereka bukan pembawa Islam pertama, tetapi penguat ajaran. Kedatangan mereka di abad ke-17 M hingga ke-19 M, seperti Habib Husein Al-Baraqbah, memperkokoh praktik Madzhab Syafi'i dan jaringan Tarekat, memastikan kesinambungan tradisi sunni yang kuat dan moderat (Freitag & Clarence-Smith, 1997: 120-125).

Kontribusi Hadrami memastikan Islam di Jambi memiliki akar keilmuan yang mendalam.

​B. Teori Sejarah Islam Jambi dari Sudut Pandang Global

1. Sumber Asia Timur (Cina): Jambi sebagai Hub Peradaban Kosmopolitan

Catatan Tiongkok memberikan konteks kuat bahwa Jambi sudah menjadi kosmopolitan sebelum Islam menjadi agama mayoritas. I-Tsing (Shih, 695 CE: 15) mencatat Melayu/Jambi sebagai pusat studi Buddha terkemuka di abad ke-7 M.

Keterbukaan ini secara historis memfasilitasi interaksi damai dengan pedagang Muslim Tiongkok di pelabuhan Jambi, terutama pada masa Dinasti Ming (Garnaut, 2008: 150), menegaskan multipolaritas sumber Islam Jambi.

​2. Historiografi Eropa (Belanda): Kekuatan Politik dan Ekonomi Islam

Geopolitik Ekonomi: O. W. Wolters (Wolters, 1967: 110-115) menjelaskan kekuatan Jambi sebagai pelabuhan sungai-laut yang menguasai perdagangan emas dan rempah melalui Sungai Batanghari. Lokasi ini menarik perhatian VOC/Belanda.

Ideologi Perlawanan: Elsbeth Locher-Scholten (Locher-Scholten, 1994: 40-45) menganalisis peran Islam sebagai ideologi pemersatu dan perlawanan Kesultanan Jambi melawan Belanda.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: