Keren! Fakultas Pertanian UNJA Luncurkan Inovasi Digital UnjaTani
UnjaTani, terobosan baru dari Fakultas Pertanian UNJA.-ist/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Roblox Punya Game Baru yang Lebih Seru dari Blox Fruits? Cek Faktanya!
Fungsi utama platform UnjaTani terletak pada kemampuannya sebagai alat diagnostik cerdas untuk kesehatan tanaman. Petani dapat mengambil foto tanaman padi yang terserang hama atau penyakit menggunakan smartphone melalui aplikasi.
Gambar tersebut kemudian dikirim ke sistem kecerdasan buatan yang melakukan analisis mendalam dalam hitungan detik.
Sistem mampu mengidentifikasi jenis hama secara spesifik termasuk taksonomi ilmiahnya, menganalisis pola dan tingkat intensitas serangan, mengenali jenis patogen penyakit baik virus, bakteri, maupun jamur, serta menilai progresivitas atau tingkat perkembangan infeksi penyakit.
Selain fungsi diagnosis dan rekomendasi penanganan, platform UnjaTani dilengkapi dengan berbagai fitur manajemen usahatani yang terintegrasi. Fitur pencatatan aktivitas budidaya membantu petani mengatur jadwal kegiatan dengan sistem pengingat otomatis untuk setiap tahapan budidaya.
BACA JUGA:Menperin Pastikan Perlindungan Pekerja Migran Industri RI
Modul manajemen keuangan memungkinkan petani mencatat pendapatan dan pengeluaran, menganalisis profitabilitas per tanaman, serta membuat proyeksi keuntungan.
Fitur pemantauan cuaca menyediakan informasi cuaca real-time dan prediksi mingguan yang penting untuk perencanaan kegiatan pertanian dan antisipasi kondisi yang mempengaruhi serangan hama. Sistem manajemen inventori membantu petani mengelola stok bibit, pupuk, dan pestisida secara efisien.
Keunggulan lain yang sangat penting adalah fitur riwayat analisis yang memungkinkan petani melacak kesehatan tanaman dari waktu ke waktu. Data historis ini menciptakan database pribadi yang berharga untuk evaluasi dan pengambilan keputusan pada musim tanam berikutnya.
Platform juga memungkinkan integrasi hasil analisis dengan modul lainnya, misalnya menerjemahkan rekomendasi penanganan menjadi tugas spesifik dalam jadwal atau mengaitkan data kesehatan tanaman dengan catatan keuangan untuk analisis biaya-manfaat.
BACA JUGA:Menkop: Gerakan Koperasi Bakal Miliki 'Coop University dan Coop Bank'
Implementasi platform UnjaTani di Desa Jujun menunjukkan hasil yang positif. Tingkat pengetahuan petani meningkat rata-rata 60 persen, dengan 88 persen petani berhasil menguasai penggunaan modul kecerdasan buatan untuk diagnosis mandiri.
Tingkat adopsi platform mencapai 65 persen, melampaui target awal 60 persen, dengan petani melakukan rata-rata empat kali analisis per musim tanam.
Estimasi dampak ekonomi meliputi peningkatan produktivitas padi menjadi 5,2 ton per hektar, pengurangan kerugian akibat serangan hama dan penyakit hingga mencapai 43,8 persen, serta efisiensi biaya pestisida sebesar 25 persen sehingga diperkirakan peningkatan pendapatan bersih mencapai Rp 3,8 juta per hektar per musim tanam.
Kepala Desa Jujun, Bodi Sapriadi, S.H., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh tim Universitas Jambi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




