Ekologi Tetap Terjaga, Jalan Khusus Batu Bara Jambi Layak Didukung
Martayadi Tajuddin-ist/jambi-independent.co.id-
Proyek ini tidak melewati akan kawasan konservasi inti seperti Hutan Harapan, tetapi memanfaatkan koridor yang sebelumnya telah terganggu aktivitas manusia.
Pendekatan ini sejalan dengan prinsip avoidance dalam pembangunan berkelanjutan: menghindari dampak sebelum memitigasinya.
2. Underpass untuk Satwa dan Mobilitas Angkutan batu bara
Proyek ini telah mengintegrasikan underpass sebagai infrastruktur ekologis dan sosial. Underpass memungkinkan satwa liar melintasi lintasan jalan tanpa terganggu, mempertahankan konektivitas habitat dan menghindari fragmentasi populasi.
Di sisi lain, underpass juga berfungsi untuk menjamin kelancaran pergerakan angkutan batu bara itu sendiri agar rekaya lalu lintasnya tak lagi bercampur aduk dengan jalan publik (jalan desa, jalan kabupaten, kota, provinsi maupun jalan nasional).
Infrastruktur seperti ini menjadi implementasi nyata dari pendekatan ecological engineering dan green infrastructure, yang terbukti efektif di banyak negara maju dalam menekan konflik antara infrastruktur, konservasi dan publik.
BACA JUGA:Balita Meninggal karena Cacing Gelang, Bagaimana Penyebaran Infeksi Cacing Gelang di Tubuh?
3. Rekayasa Konstruksi Minim Dampak: Sinergi Teknik dan Ekologi
Diyakini Konstruksi jalan khusus batu bara dirancang dengan prinsip "low ecological footprint", yaitu meminimalkan gangguan terhadap bentang alam dan ekosistem. Beberapa strategi utama yang diterapkan meliputi:
• Pembersihan lahan selektif, bukan pembukaan total, untuk menjaga vegetasi penyangga alami.
• Revegetasi kawasan terdampak dengan spesies asli pasca konstruksi, menjaga fungsi serapan air dan mencegah erosi.
• Drainase dan saluran pengendali limpasan air hujan untuk mencegah sedimentasi dan banjir lokal.
• Manajemen debu dan sedimen, yang menjadi bagian dari protokol kontrol dampak jangka pendek selama pembangunan berlangsung.
BACA JUGA:BlackBerry Reborn, Tampil dengan Gaya Android: Nostalgia Ikonik, Rasa Modern
Praktik-praktik ini dikenal dalam rekayasa lingkungan sebagai Best Management Practices (BMPs), dan terbukti secara ilmiah dapat mengurangi tekanan terhadap lingkungan hingga di bawah ambang ambang risiko ekosistem.
4. Kajian AMDAL dan Kepatuhan Regulasi: Pilar Akuntabilitas Ekologis
Proyek jalan khusus ini dipastikan telah melalui tahapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




