Rektor UNJA Jadi Narasumber di Webinar Nasional KPU Sarolangun Bertajuk 'Pemilih Cerdas, Pemimpin Berkualitas
Rektor UNJA Jadi Narasumber di Webinar Nasional KPU Sarolangun-IST-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Rektor Universitas Jambi (UNJA), Prof. Helmi, dipercaya menjadi salah satu pembicara utama dalam Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sarolangun. Acara virtual bertema “Pemilih Cerdas, Pemimpin Berkualitas” ini digelar pada Rabu, 23 Juli 2025, melalui platform Zoom dan diikuti oleh berbagai kalangan dari seluruh Indonesia.
Webinar ini menghadirkan tiga narasumber penting, yaitu Rektor UNJA Prof. Helmi, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin, S.I.P., M.Si., serta Dewan Pengarah Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita, S.I.P., M.A. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua KPU Sarolangun, Ahmad Mujaddid, S.Pd.I., dan dihadiri oleh seluruh komisioner KPU Sarolangun, perwakilan KPU se-Indonesia, praktisi politik, jurnalis, serta mahasiswa dari berbagai kampus.
Dalam pemaparannya, Prof. Helmi menyoroti pentingnya integritas dan kesadaran pemilih dalam sistem demokrasi. Ia menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila, khususnya sila keempat, harus menjadi fondasi utama dalam menentukan pilihan politik.
“Demokrasi kita bersandar pada musyawarah dan kebijaksanaan, tapi jangan lupa, nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, dan keadilan juga harus menyertai prosesnya. Tantangan terbesar hari ini adalah masih rendahnya tingkat kesadaran pemilih dalam menilai integritas dan rekam jejak calon. Meski sudah ada kemajuan, saya menilai baru sekitar 50% pemilih yang benar-benar kritis,” jelas Rektor UNJA.
Lebih jauh, Prof. Helmi mengungkapkan bahwa kualitas kepemimpinan juga sangat dipengaruhi oleh proses politik dan partai yang mengusung calon. Ia menyoroti pentingnya penyampaian visi dan misi yang tidak hanya formal, tetapi juga substansial.
“Pemimpin berkualitas bukan hanya soal elektabilitas, tapi juga soal moralitas, etika, integritas, dan visi yang menyentuh substansi. Visi misi jangan hanya dicetak di brosur, tapi harus dipahami oleh pemilih secara mendalam. Partai politik juga memiliki peran penting dalam mengusung calon yang cerdas dan berkomitmen,” ujarnya.
Menutup pemaparannya, Helmi menegaskan bahwa regulasi pemilu harus dibuat logis, dapat diterapkan, dan diterima oleh masyarakat. Ia mencontohkan, regulasi mengenai politik uang harus disusun dengan pendekatan yang realistis agar bisa ditegakkan secara efektif.
“Hukum pemilu yang ideal adalah hukum yang bisa dijalankan, bukan hanya dituliskan. Jika norma hukum tidak bisa diterapkan di lapangan, maka ia tidak akan efektif. Contohnya soal politik uang, regulasinya harus dirancang dengan logika yang operasional agar bisa menjadi fondasi kuat dalam pelaksanaan pemilu,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua KPU Sarolangun, Ahmad Mujaddid, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya serius pihaknya dalam meningkatkan literasi politik masyarakat menjelang pesta demokrasi mendatang.
“Webinar ini merupakan bagian dari ikhtiar kami untuk mengedukasi pemilih, khususnya di Kabupaten Sarolangun. Kami berharap, kegiatan ini bisa menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dalam menentukan pilihan, agar lahir pemimpin yang benar-benar berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan rakyat,” ujar Ahmad Mujaddid.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




