b9

Warisan Alam dan Budaya Jambi Butuh Ekosistem, Bukan Sekadar Event

Warisan Alam dan Budaya Jambi Butuh Ekosistem, Bukan Sekadar Event

Yulfi Alfikri Noer -ist/jambi-independent.co.id-

Jambi butuh pendekatan story-driven tourism, di mana setiap destinasi bukan hanya menjadi tempat singgah, melainkan ruang yang menghidupkan kisah, karakter, dan nilai-nilai lokal.

BACA JUGA:Nah Ketahuan! Pengedar Sabu Asal Muaro Jambi Ini Simpan Narkoba di Bawah Jok Motor

9. Desentralisasi dan pemberdayaan pengelolaan ke tingkat komunitas (Subvision)

Pengelolaan pariwisata tak bisa sentralistik. Desa seperti Rantau Kermas berhasil karena diberi kewenangan dan rasa memiliki.

Namun, ini harus dibarengi pelatihan, pembiayaan, dan regulasi berpihak agar komunitas bukan sekadar pelengkap administratif.

10. Sinergi Lintas Pihak (Collaboration)

Pariwisata adalah ekosistem, bukan program sektoral. Kolaborasi multipihak bukan sekadar pelengkap, melainkan jantung dari keberhasilan pembangunan wisata.

Kegagalan proyek-proyek pariwisata kerap terjadi karena pendekatan silo dan top-down. Sukses Kajanglako Art Center (KAC), misalnya, lahir dari dialog berkelanjutan antara seniman, pemerintah, akademisi, dan masyarakat.

BACA JUGA:Berantas PETI di Merangin! Polisi Amankan 1 Pelaku dan Alat Berat

Model semacam ini perlu direplikasi dalam skala lebih luas, mulai dari perencanaan, hingga pengelolaan destinasi berbasis komitmen kolektif.

Pariwisata berkelanjutan di Jambi tidak cukup dimaknai sebagai upaya menambah angka kunjungan semata, melainkan sebagai proses penataan ulang ekosistem secara menyeluruh dari hulu yang masih rapuh menuju hilir yang kokoh dan berdaya saing.

Data dan dinamika yang telah dipaparkan memperlihatkan secara gamblang bahwa ketimpangan antara investasi infrastruktur fisik dan pembangunan kapasitas manusia merupakan tantangan mendasar yang belum tertangani secara sistemik.

Untuk itu, diperlukan tata kelola yang kolaboratif berbasis data, penguatan institusi pendidikan vokasional pariwisata, serta desentralisasi pengelolaan kepada komunitas lokal yang telah terbukti mampu menjaga warisan budaya sekaligus merawat daya tarik destinasi.

BACA JUGA:Gak Pake Cari Muka! Ini Zodiak yang Cepat Naik Jabatan karena Kerja Cerdas dan Disiplin

Kini saatnya Jambi meninggalkan strategi sektoral yang serba instan dan beralih ke arah transformasi struktural yang membangun ketahanan sosial, ekonomi, dan budaya secara simultan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait