Simak! Ini Pesan Wali Kota Jambi Maulana di Perayaan Idul Adha, Ajak Warga Teladani Nabi Ibrahim
Wali Kota Jambi Maulana dan Wakil Wali Kota Jambi Diza.-ist/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Banyakan yang mana, ASN Perempuan atau ASN Laki-laki di Provinsi Jambi? Simak Jawabannya di Sini
Sebanyak 180 hewan kurban yang disumbangkan tahun ini menjadi bukti nyata semangat kepedulian dan kebersamaan kita dalam melayani dan berbagi dengan masyarakat.
"Terima kasih atas keikhlasannya, semoga semangat berkurban ini terus menjadi budaya kebajikan di lingkungan pemerintahan dan masyarakat Kota Jambi," harap Maulana.
Menutup sambutannya, Wali Kota Maulana kembali menegaskan komitmen Pemkot Jambi dalam menyelesaikan berbagai persoalan mendasar di kota, seperti persampahan dan banjir.
Dengan simbolisasi momentum berkurban ini, Maulana mengajak jajarannya bekerja untuk berkorban bagi masyarakat.
BACA JUGA:Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pj Sekda Sarolangun Ajak Masyarakat Hentikan Polusi Plastik
"Kami, saya dan Wakil Wali Kota beserta jajaran akan terus fokus menciptakan Kota Jambi yang bersih, sehat, dan tertata. Persoalan sampah dan banjir akan kita atasi bersama, sehingga kota Jambi menjadi Baldatun Thoyyibatun warobbun Ghofur," tutupnya.
Sementara itu, Khatib Ustadz H Amran Nasution, dalam khutbahnya banyak menyampaikan pesan besar yang terkandung pada Hari Raya Idul Adha, yakni tentang keteladanan Nabi Ibrahim 'Alaihissalam dan keluarganya.
"Hari raya kurban ini, bukan cuma soal menyembelih hewan, tapi mengingatkan kita pada sebuah kisah luar biasa tentang pengorbanan, kesabaran, dan keteguhan iman Nabi Ibrahim, istrinya Siti Hajar, dan anaknya Ismail," ujarnya.
Dia menambahkan, kisah Nabi Ibrahim bersama putranya adalah teladan agung yang selalu relevan untuk direnungkan, terlebih pada momentum Idul Adha.
BACA JUGA:Libur Panjang Idul Adha, Segini Jumlah Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino
Karena keteladanan yang ditunjukkan, bukan hanya melalui perkataan, tetapi melalui perbuatan nyata yang penuh keikhlasan dan ketundukan kepada perintah Allah SWT.
Kisah Nabi Ibrahim menyembelih putranya Ismail, bukan kisah tentang kekerasan, namun kisah tentang cinta, keikhlasan, dan kepatuhan yang melampaui batas naluri manusia biasa.
"Tentang bagaimana hubungan dengan Allah bisa mengalahkan segalanya, bahkan cinta yang paling dalam kepada anak sendiri," tegasnya.
"Sebagai orang tua, kita mestinya meneladani Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, tidak hanya dengan menceritakan kisah beliau kepada anak-anak kita, tapi menjadi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jangan hanya menyampaikan kebaikan, tetapi jadilah kebaikan itu sendiri," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




