Dokter Anak Ingatkan Pentingnya Zat Besi untuk Kecerdasan Anak, Sarihusada Luncurkan Kalkulator Zat Besi
Dokter spesialis anak I Gusti Ayu Nyoman Partiwi.-Ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Zat besi merupakan mikronutrisi penting yang berperan besar dalam mendukung perkembangan otak dan kecerdasan anak. Meski dibutuhkan dalam jumlah kecil, kekurangan Zat besi dapat berdampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak, demikian disampaikan oleh dokter spesialis anak I Gusti Ayu Nyoman Partiwi.
Menurutnya, salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian adalah dengan mengonsumsi protein hewani. Daging merah seperti daging sapi diketahui memiliki kandungan zat besi tinggi, yakni sekitar 2,6-3 mg per 100 gram daging segar. Namun, Tiwi menegaskan bahwa memenuhi kebutuhan zat besi tidak harus selalu dengan daging merah.
"Jika merasa daging sapi mahal, ada ikan kembung meski zat besinya lebih rendah. Namun, untuk mengoptimalkan penyerapan bisa ditambahkan tomat atau sayur yang tinggi vitamin C lain agar zat besi terserap dengan baik," ujar Tiwi dalam acara Danone x IdeaFest "Fueling the Future: Fighting Iron Deficiency Anemia, Empowering the Next Generation", Sabtu 1 November 2025 di Jakarta.
BACA JUGA:Inhaler Thailand Diduga Tercemar Mikroba, Ahli Peringatkan Risiko Kesehatan
Ia menambahkan, konsumsi buah-buahan seperti pepaya, mangga, jeruk, atau jambu biji setelah makan juga dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi berkat kandungan vitamin C-nya.
Selain itu, Tiwi mengingatkan pentingnya pola makan gizi seimbang bagi anak, terutama yang baru memulai Makanan Pendamping ASI (MPASI). Ia menegaskan bahwa makanan bergizi tidak harus mahal dan dapat diperoleh dari bahan pangan lokal.
"Saat makan ada karbohidrat, tidak harus nasi ya. Bisa kentang, bisa jagung. Lalu ada protein seperti ikan, sedikit sayur, dan buah sebagai pencuci mulut," ujarnya memberi contoh.
BACA JUGA:Polisi Buru Pengemudi Ojol yang Kabur Usai Kecelakaan dan Tinggalkan Penumpang
Dalam kesempatan yang sama, Medical Science Director Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, menyampaikan bahwa kekurangan zat besi masih menjadi tantangan di Indonesia.
"Sarihusada memahami bahwa defisiensi zat besi merupakan masalah nyata yang dapat menghambat potensi generasi muda Indonesia," kata Ray.
Sebagai upaya preventif, Sarihusada meluncurkan inovasi Kalkulator Zat Besi, sebuah alat skrining sederhana yang membantu orangtua mengetahui risiko kekurangan zat besi pada anak hanya dalam waktu tiga menit.
Melalui tujuh pertanyaan non-invasif, kalkulator ini diharapkan dapat membantu deteksi dini anemia defisiensi besi sebelum kondisi tersebut berdampak lebih jauh pada tumbuh kembang anak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:



