b9

Zulhas: Program MBG 2026 Butuh 82,9 Juta Porsi Protein, Pemerintah Cari Sumber Baru

Zulhas: Program MBG 2026 Butuh 82,9 Juta Porsi Protein, Pemerintah Cari Sumber Baru

Menko Pangan Zulkifli Hasan-Antara/jambiindependent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pada tahun 2026 akan membutuhkan pasokan protein yang sangat besar, yaitu sebanyak 82,9 juta porsi, sesuai jumlah penerima manfaat yang akan memperoleh jatah makanan bernutrisi setiap hari.

"Karena tahun depan akan memberikan MBG kepada 82,9 juta penerima manfaat, maka kalau telur satu hari satu, kita perlu 82,9 juta butir telur. Kalau ikan, maka perlu 82,9 juta potong ikan," ujar Zulhas pada acara Puncak Hari Ikan Nasional 2025 di Jakarta, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah kini tengah bekerja keras mencari dan menambah sumber penyedia protein nasional.

BACA JUGA:Inilah 13 Kawasan Megathrust Indonesia yang Berpotensi Memicu Gempa Besar

Zulhas mengingatkan bahwa tanpa penambahan produksi, meningkatnya kebutuhan protein berpotensi mendorong kenaikan harga di pasar.

"Kan biasa hukum pasar, kalau yang minta banyak, permintaan banyak, tetapi produksi sedikit, pasti harganya naik. Makanya kami sekarang sedang berlomba-lomba," katanya.

Sebagai langkah strategis, pemerintah mempertimbangkan untuk memanfaatkan sumber protein lokal sesuai kearifan daerah, mengingat setiap wilayah memiliki makanan khas yang berbeda.

Zulhas mencontohkan perbedaan preferensi makanan masyarakat Papua, Jawa, dan Sumatera sebagai peluang untuk diversifikasi pangan dalam program MBG.

BACA JUGA:Bazar MTQ Muaro Jambi Resmi Ditutup, Ririn Novianty: UMKM Harus Siap Bersaing Lebih Luas

"Di Sumatera mungkin sukanya ikan, di Papua beda makanannya, di Jawa mungkin sukanya berbeda. Ini sudah kami tata... beragamnya makanan Indonesia," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Zulhas menetapkan target ambisius bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada protein pada 2026, sejalan dengan momentum peringatan Hari Ikan Nasional. Peningkatan kecukupan protein dianggap krusial untuk mendorong kecerdasan generasi muda.

Ia menyoroti kesenjangan tingkat kecerdasan (IQ) Indonesia dibanding negara maju. Rata-rata IQ di berbagai negara maju telah berada di atas 109, sedangkan Indonesia masih di kisaran 90-an.

Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, menurut Zulhas, pemerintah harus memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan bergizi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: