- Enggan membicarakan perasaan
- Menarik diri saat konflik
- Merasa tidak nyaman dengan perhatian berlebih
- Cenderung menghindari permintaan bantuan
Menurut Verywell Mind, orang dengan gaya keterikatan ini kerap “menjauh” ketika menghadapi masalah hubungan, yang akhirnya menurunkan kepuasan baik bagi diri sendiri maupun pasangan.
Meskipun terlihat tenang, gaya keterikatan menghindar dapat berdampak pada kesejahteraan emosional.
BACA JUGA:Tragedi di Jatinangor, Calon Praja IPDN Malut Meninggal Dunia Saat Apel Malam Diksar
Mereka biasanya tidak terlalu terguncang saat ditolak, namun justru merasa terancam ketika terlalu dilibatkan.
Pola ini juga berkaitan dengan empati yang rendah, membuat mereka sulit memahami perasaan orang lain.
Kabar baiknya, pola avoidant attachment dapat diubah. Dengan kesadaran diri, dukungan lingkungan, serta terapi seperti CBT, seseorang dapat belajar membangun hubungan yang lebih aman.
Avoidant attachment bukan berarti tak mampu mencintai, melainkan perlu waktu untuk merasa nyaman dalam kedekatan tanpa kehilangan kendali atas diri.