JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahwa ekspor Provinsi Jambi mengalami peningkatan drastis pada periode Januari hingga Juni 2025.
Secara kumulatif, ekspor Jambi tercatat naik sebesar 18,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Subidyo mengatakan, peningkatan ekspor tersebut tergantung dari kinerja 2 kelompok komoditas utama, yakni pertanian serta industri pengolahan.
Kedua sektor ini berkontribusi besar terhadap lonjakan nilai ekspor sepanjang tahun.
BACA JUGA:Tak Satupun Anggota Dewan yang Keluar, Massa Segel Gedung DPRD Provinsi Jambi
“Kelompok pertanian dan industri pengolahan memberikan andil yang cukup tinggi terhadap kenaikan ekspor Provinsi Jambi,” kata Agus.
Dia mengatakan, bahwa tidak semua sektor menunjukkan tren yang sama. Seperti ekspor pertambangan malah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Gas alam, batu bara, dan minyak bumi mengalami penurunan ekspor jika dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2024,” ungkapnya.
Agus melanjutkan, secara kumulatif, ekspor dari sektor pertambangan mengalami penurunan. Ini cukup kontras dibandingkan pertanian dan industri pengolahan yang justru tumbuh positif.
BACA JUGA:Politik di Balik Ampunan : Membaca Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto
Adapun, negara tujuan ekspor utama Provinsi Jambi pada semester pertama 2025 masih didominasi oleh Singapura.
“Negara tersebut menjadi mitra dagang terbesar yang menyerap berbagai komoditas ekspor dari Jambi,” jelas Agus.
Tak hanya itu, persoalan distribusi logistik masih menjadi pekerjaan rumah. Produk-produk unggulan Jambi masih lebih banyak diekspor melalui pelabuhan yang berada di luar wilayah provinsi.
“Ini menjadi tantangan bersama. Pelabuhan di luar Provinsi Jambi masih mendominasi jalur ekspor, padahal kita punya potensi besar jika logistik diperkuat,” ujarnya.
BACA JUGA:Simak! Begini Cara Ikut Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka