JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam mencegah stunting melalui peluncuran Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Program yang diinisiasi oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) ini diluncurkan secara nasional oleh Menteri Wihaji pada Kamis 05 Desember 2024 dalam acara virtual.
Dalam peluncuran ini, Provinsi Jambi turut ambil bagian dengan menyaksikan acara tersebut secara daring dari Ruang JDAC di Kantor Gubernur Jambi. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jambi bersama berbagai pemangku kepentingan, seperti Pemerintah Provinsi Jambi, BKKBN, Kanwil Kemenag, Dinas Kesehatan, Baznas, FKIK Universitas Jambi, Bappeda, Dinas Sosial, dan Dukcapil, serta perwakilan sektor swasta seperti PTPN IV dan PLN UP3 Jambi, hadir untuk mendukung program ini.
Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia. “Stunting tidak bisa diselesaikan oleh satu kementerian atau satu pihak saja. Ini memerlukan kolaborasi pemerintah, swasta, BUMN, universitas, dan masyarakat. Gerakan ini adalah bentuk nyata kepedulian kita untuk menciptakan SDM hebat, kuat, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Gerakan Genting menyasar ibu hamil dan balita dari keluarga berisiko stunting dengan memberikan bantuan nutrisi dan non-nutrisi. Bantuan ini meliputi pemenuhan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, perbaikan sanitasi, dan pembangunan rumah layak huni. Selain itu, program ini melibatkan donatur dari kalangan individu, swasta, dan universitas, dengan harapan mempercepat pencapaian tujuan.
BACA JUGA:Saling Klaim Berujung Laporan Perusakan, Ini Penjelasan Dirreskrimum Polda Jambi
BACA JUGA:Spesifikasi HP EliteBook 635 Aero G11, Laptop Tipis Dan Ngebut
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Drs. Putut Riyatno, M.Kes., menegaskan bahwa meski angka stunting di Jambi relatif lebih rendah dibandingkan daerah lain, komitmen untuk menuntaskan masalah ini tetap menjadi prioritas.
“Kami melibatkan donatur dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan perguruan tinggi. BKKBN menyediakan data sasaran, sementara bantuan disalurkan langsung oleh donatur kepada keluarga yang membutuhkan,” jelasnya.
Putut menambahkan bahwa permasalahan stunting sering disebabkan oleh kurangnya akses air bersih, lingkungan yang tidak higienis, serta kekurangan gizi selama kehamilan dan masa awal kehidupan anak. Oleh karena itu, keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama semua pihak.
Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 8,7 juta keluarga berisiko stunting, dengan prevalensi nasional mencapai 21,5%. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting hingga di bawah 14% pada 2024. Menteri Wihaji menegaskan bahwa target ini hanya dapat tercapai melalui gerakan bersama yang melibatkan semua elemen masyarakat.
BACA JUGA:Joshua Kimmich Akan Memutuskan Kelanjutannya Di Bayern Munchen Atau Tidak Tahun Depan
Gerakan Genting mendorong keterlibatan orang tua asuh dari berbagai latar belakang untuk memberikan bantuan langsung kepada keluarga yang membutuhkan. Bantuan ini tidak hanya berupa materi, tetapi juga edukasi tentang pentingnya pola asuh, pemberian ASI eksklusif, dan peningkatan akses sanitasi.
Sebagai langkah awal, Provinsi Jambi akan memulai program ini dengan mengidentifikasi keluarga berisiko stunting yang menjadi prioritas penerima manfaat. Selain itu, bantuan rumah layak huni juga menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga sasaran.
Gerakan Genting tidak hanya berfokus pada upaya mengatasi stunting, tetapi juga menjadi strategi menciptakan generasi emas Indonesia. Menteri Wihaji menutup sambutannya dengan menyerukan semangat gotong royong.
“Kita harus saling membantu, berkolaborasi, dan bersinergi. Dengan adanya gerakan ini, kita tidak hanya mencegah stunting, tetapi juga memastikan bahwa anak-anak Indonesia mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat dan cerdas.”
BACA JUGA:Spesifikasi Smartphone Honor 300 Ultra Yang Ditenagai Chip Snapdragon 8 Gen 3
Dengan peluncuran ini, diharapkan 1 juta anak Indonesia terbebas dari ancaman stunting. Program Genting diharapkan dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk mencetak SDM unggul yang siap bersaing di tingkat global dan menyongsong masa depan yang lebih cerah.