JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Awal pertama pernikahan bisa dianggap masa penyesuaian karena banyak tantangan atau cobaan dari kedua pasangan. Walaupun diselimuti kebahagiaan dan harapan baru, tahun pertama bisa mengundang permasalahan dari segi situasi dan ujian kekuatan suatu hubungan.
Banyaknya pasangan beranggapan bahwa hidup bersama hanya membutuhkan kerja sama dibandingkan saat berpacaran. Dari tugas rumah tangga sampai mengatur keuangan, kedua pasangan diharuskan bisa untuk berkompromi dan berkomunikasi secara baik untuk menjaga hubungan dalam rumah tangga.
Lain dari itu, cobaan lainnya yang akan dihadapi pasangan baru ialah beradaptasi sebagai peran didalam rumah dan memunculkan ekspetasi baru setelah menikah. Tekanan dari keluarga besar atau masyarakat yang mempertanyakan rencana memiliki anak atau mencapai finansial demi bisa menghidupi pasangan.
Hadapi tantangan atau cobaan ini dengan cara terbuka dan bijaksana, supaya pasangan bisa memperkuat ikatan hubungan dan membuat fondasi yang kokoh dalam kehidupan bersama.
BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa Jambi Antusias Ikuti Edukasi Safety Riding Sinsen
BACA JUGA:Sesudah Menikah Berat Badan Makin Naik? Ini Faktornya
Pasangan yang baru biasanya akan bertemu dengan tantangan membagi pekerjaan rumah tangga, biasanya pekerjaan rumah bisa menimbulkan cekcok karena perbedaan cara mengatur pekerjaan rumah.
Perbedaan standar kebersihan bisa memperburuk keadaan, seperti saat satu pasangan lebih rapi akan terjadi yang lain lebih simpel. Cekcok bisa saja terjadi karena masalah kecil. Pahamnya ada komunikasi yang jelas. Agar pasangan, dapat berdiskusi secara terbuka tentang penjelasan atau kesepakatan mengenai tanggung jawab nya masing masing.
Keuangan bisa juga menjadi sumber masalah bagi pasangan baru. Karena keuangan dari pendapatan bisa menjadi permasalahan, seperti perbedaan gaji dan kesalahan pengelolaan uang.
Menjadi pasangan yang baik harus membahas pengeluaran sehari-hari dan rencana masa depan dengan diskusi mencari jalan tengah agar tidak menjadi permasalahan berat. Komunikasi juga diperlukan untuk membangun kepercayaan dalam rumah tangga. Komunikasi yang sering dilakukan bisa mengurangi potensi perselisihan atau rasa bosan pada pasangan.
BACA JUGA:Kemudahan Top Up Game Mobile Legends Lewat BRImo
BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa Jambi Antusias Ikuti Edukasi Safety Riding Sinsen
Tiap pasangan memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu aktivitas tanpa mempertimbangkan orang lain. Akan tetapi, setelah menikah memberikan waktu pribadi bisa menjadi tantangan, karena pernikahan bisa saja mengubah gaya hidup seseorang dan bisa menimbulkan tekanan.
Pentingnya saling menghargai kebutuhan akan ruang pribadi. Sebagai pasangan waktu harus dibagi untuk hobi dan untuk pasangan. cara yang sehat untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan ini mengajak ngobrol dan mengajak pasangan ke tempat wisata agar pasangan tidak bosan.
Berapa pasangan memiliki pemikiran ideal tentang kehidupan sesudah menikah, nyatanya sering kali tidak sesuai harapan. Ini bisa menjadi suatu yang normal karena pernikahan akan mengaitakn momen bahagia dan memiliki tanggung jawab.