JAMBI,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Anda yang pernah menjadi pasien Covis 19 sebaiknya berhati hati dan lebih waspada. Hal ini karena ternyata orang yang pernah mengalami covid 19 efeknya bisa panjang.
Hal ini terungkap dari hasil penelitian terbaru yang menemukan bahwa orang yang pernah dirawat di rumah sakit karena COVID-19 yang parah menunjukkan perubahan otak.
Bahkan hal ini bisa menyebabkan penuaan setara dengan 20 tahun. Hal ini berdampak signifikan terhadap fungsi dan kesehatan kognitif mereka.
Melansir IFL Science, temuan studi baru yang merupakan studi terbesar di Inggris hingga saat ini, menunjukkan bagaimana komplikasi neurologis dapat bertahan pada pasien setelah gejala pernapasan mereka sembuh.
BACA JUGA:Apresiasi Konsumen Setia, 43 Dealer Honda Serentak Rayakan Hari Pelanggan Nasional
Sementara banyak orang yang tertular COVID hanya akan mengalami gejala seperti pilek dan flu, ternyata SARS-CoV-2 berpotensi memengaruhi banyak sistem dalam tubuh dan otak.
"Setelah dirawat di rumah sakit karena COVID-19, banyak orang melaporkan gejala kognitif berkelanjutan yang sering disebut kabut otak," kata para peneliti di University of Liverpool dan King's College London yang bersama-sama meluncurkan COVID-19 Clinical Neuroscience Study (COVID-CNS).
"Namun, masih belum jelas apakah ada bukti objektif tentang gangguan kognitif dan jika ada, apakah ada bukti biologis tentang cedera otak dan yang terpenting apakah pasien pulih seiring berjalannya waktu," kata penulis studi Dr Greta Wood dari University of Liverpool dalam sebuah pernyataan. .
Penelitian ini melibatkan 351 orang dengan riwayat rawat inap karena COVID-19 parah, yang dibandingkan dengan hampir 3.000 peserta terkontrol yang disesuaikan dalam berbagai faktor, termasuk usia dan jenis kelamin.
BACA JUGA:Mayat Wanita di Dalam Lemari Kost Kota Jambi, Ini Penjelasan Dirreskrimum Polda Jambi
"Kami menemukan bahwa mereka yang mengalami dan tidak mengalami komplikasi neurologis akut akibat COVID-19 memiliki kemampuan kognitif yang lebih buruk daripada yang diharapkan untuk usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan mereka, berdasarkan 3.000 subjek kontrol," kata peneliti.
Kemampuan kognitif pasien ditemukan berada pada tingkat yang diharapkan untuk seseorang yang berusia 20 tahun lebih tua. Hal ini berlaku bahkan pada peserta yang tidak memiliki gejala neurologis saat pertama kali terkena COVID.
Ketika mereka menjalani pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI) 12-18 bulan setelah dirawat di rumah sakit karena COVID, pasien ditemukan mengalami penurunan materi abu-abu di beberapa bagian otak dan peningkatan kadar protein yang terkait dengan cedera otak