"Temuan ini menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan defisit kognitif global yang dapat diukur secara objektif yang dapat diidentifikasi bahkan 12-18 bulan setelah rawat inap," kata penulis korespondensi Profesor Benedict Michael.
BACA JUGA:Kembangkan Potensi Ternak Kambing PE, Pemkab Tanjab Barat Apresiasi Program PPM SKK Migas PetroChina
Penting untuk diingat bahwa penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami COVID-19 parah, jadi tidak jelas seberapa umum hasil ini bagi mereka yang hanya mengalami infeksi yang relatif ringan. Namun Profesor Gerome Breen dari King's College London menjelaskan bagaimana penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang lainnya.
"Yang terpenting, penelitian kami dapat membantu memandu pengembangan studi serupa pada mereka yang mengalami Long-COVID yang sering kali memiliki gejala pernapasan yang jauh lebih ringan dan juga melaporkan gejala kognitif seperti kabut otak dan juga untuk mengembangkan strategi terapeutik," paparnya.