Bersama-sama Menjaga Kesehatan 'Paru-paru' Dunia

Kamis 08-08-2024,09:43 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

Hutan adalah rumah bersama bagi tumbuhan dan satwa serta manusia, yang menjadi pondasi penjaga ekosistem dan penopang elemen kehidupan di bumi.

BACA JUGA:Kukuhkan Organisasi Profesi Analis Hukum, Menkumham: Kembalikan Wibawa Hukum di Tengah Masyarakat

BACA JUGA:Hingga Juli 2024, Kasus DBD di Tanjab Timur Meningkat Drastis

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK), luas hutan Indonesia mencapai 94,1 juta hektare atau 50,1 persen dari total daratan pada 2019.

Menilik dari titik posisi berdasarkan garis lintang wilayah yang berada di garis khatulistiwa, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis di wilayah Asia Tenggara, selain Malaysia dan Thailand.

Sifat kelembapan hutan hujan tropis sangat mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan berbagai flora dan fauna.

Lebih dari 80 persen keanekaragaman hayati dunia dapat ditemukan di hutan hujan tropis. Mampukah kita bayangkan bagaimana dampak kerusakan hutan bagi keberlangsungan hidup mereka juga kesejahteraan manusia?

BACA JUGA:Telkomsel Gelar Media Gathering Nasional 2024, Apresiasi dan Kolaborasi Bersama 245 Jurnalis di Indonesia

BACA JUGA:Pj Wali Kota Jambi Buka Sosialisasi Pajak Opsen PKB/BBN-KB, Ini yang Disampaikannya

Pernyataan Presiden RI Joko Widodo pada konferensi tingkat tinggi perubahan iklim (COP26) yang berlangsung di Glasgow beberapa tahun lalu dapat sedikit menghibur, karena mengklaim Indonesia berhasil menghentikan laju deforestasi hingga kebakaran hutan.

Indonesia juga telah merehabilitasi 3 juta lahan kritis selama 2010-2019.

"Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82 persen di tahun 2020. Indonesia juga telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektare sampai 2024, terluas di dunia," kata Presiden.

Panen akibat
Segenap umat manusia tak terkecuali masyarakat Indonesia tengah kegerahan dengan cuaca panas menyengat yang mendera bumi berkali-kali lipat dari sebelumnya.

BACA JUGA:Awas! Kosmetik dan Obat Tradisional Berbahaya Beredar di Bungo, Mengandung Bahan Kimia

BACA JUGA:Puncak Hari Anak Nasional Kota Jambi Berlangsung Meriah, Ini Kata Sekda A Ridwan

Fenomena pemanasan global ini tentu bukan kejadian yang tiba-tiba, melainkan buah dari tabungan perilaku buruk manusia terhadap alam selama ini, salah satunya kepada hutan.

Kategori :