BATANGHARI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kabupaten Batanghari berstatus siaga awas. Hal ini karena tinggi muka air Sungai Batanghari di Pos Pantau Muara Bulian Naik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari melaporkan tinggi muka air di Pos Pantau Muara Bulian naik menjadi setinggi 311 cm atau memasuki status siaga awas pada Minggu, 19 Maret 2023.
Tinggi muka air di Pos Pantau Muara Bulian mengalami kenaikan cukup signifikan setelah berada 225 cm pada Selasa, 14 Maret 2023 kemarin.
Kini, tinggi muka air Sungai Batanghari sudah setinggi 311 cm.
BACA JUGA:Mobil vs Motor di Tanjab Timur, Remaja Putri Dilarikan ke RSUD Nurdin Hamzah
Atas kenaikan tinggi muka air di Pos Pantau Muara Bulian tersebut, BPBD Batanghari meminta warga yang berada di sejumlah wilayah sekitar lintasan Sungai Batanghari untuk waspada dalam beberapa hari ke depan.
Sejumlah wilayah yang perlu waspada adalah Kecamatan Mersam, Maro Sebo Ulu, Muara Tembesi, Batin XXIV, Muara Bulian dan Kecamatan Pemayung.
“Sari Selasa hingga Minggu air Sungai Batanghari naik setinggi 86 cm,” kata Tim Pemantau APKA BPBD Kabupaten Batanghari,"ujarnya.
Sungai Batanghari meluap akibat intensitas hujan tinggi mengguyur Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi belakangan ini.
BACA JUGA:Dirlantas Polda Jambi: Pak Kadishub, Kantong Parkir Truk Batu Bara Jangan Dibuat Asal Jadi
BACA JUGA:Arti Mimpi Pindah Rumah, Bisa jadi sedang Mengalami Kebimbangan
Meluapnya Sungai Batanghari tersebut berdampak terhadap tiga Kecamatan dari Delapan Kecamatan yang ada di Kabupaten Batanghari.
Alhasil rumah-rumah warga di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari terendam banjir. Karena sungai tidak mampu menampung debit air sungai yang semakin membesar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari tiga kecamatan yang terdampak yaitu, Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kecamatan Mersam dan Kecamatan Muara Tembesi.
Adapun rumah warga yang terendam diantaranya meliputi Kelurahan Kampung Baru di Muara Tembesi, Kelurahan Kembang Paseban, Benteng Rendah di Mersam dan Batu Sawar di Kecamatan Maro Sebo Ulu.
BACA JUGA:Masa Pandemi Usai, Kapan Jambi Mulai Endemi Covid-19, Ini Kata Dinkes Provinsi Jambi
BACA JUGA:Terlibat Cekcok, Mantri Bunuh Kades Menggunakan Jarum Suntik yang Mengandung Zat Berbahaya
Saat ini ada 3 kecamatan dan beberapa desa yang sudah terdampak banjir akibat luapan air sungai Batanghari. Melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Batanghari memantau ke lokasi, memang kondisi air sudah memasuki pekarangan rumah warga.
Kepala BPBD kabupten batanghari dr Bebi Andihara melalui Kepala Pelaksana BPBD Batanghari mengatakan untuk kondisi air sudah berada di bawah rumah warga hingga sepinggang orang dewasa.
"Kita akan terus melakukan pemantauan dan menghimbau masyarakat untuk terus waspada,"bebernya. *