JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Waduh, ternyata hutang luar negeri Indonesia membengkak hingga Rp 7.754,98 Triliun, Kemenkeu sebut akan hati hati.
Angka Rp 7,754,98 Triliun tersebut merupakan data per 31 Januari 2023. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, utang pemerintah pusat tembus Rp7.754,98 triliun hingga 31 Januari 2023.
Posisi utang ini naik Rp20,99 triliun dibandingkan akhir Desember 2022 sebesar Rp7.733,99 triliun.
Berdasarkan data Kemenkeu, Senin 27 Februari 2023, posisi utang ini setara dengan 38,56 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
BACA JUGA:Sudah 12 Hari di ICU, Kondisi David Masih Kritis Akibat Dianiaya Mario Dandy
Utang pemerintah tersebut didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 88,90 persen atau Rp6.894,36 triliun dan utang pinjaman sebesar 11,10 persen atau Rp860,62 triliun.
Adapun utang dari SBN yang berasal dari domestik sebesar Rp5.519,27 triliun, terdiri dari surat utang negara (SUN) Rp4.480,31 triliun dan surat berharga negara syariah (SBSN) sebesar Rp1,038,96 triliun.
Kemudian, ada utang SBN dari valas juga sebesar Rp1.375,09 triliun, yang terdiri dari SUN Rp1.057,63 triliun dan SBSN Rp317,46 triliun.
Sementara itu, utang dari pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp21,68 triliun, dan pinjaman luar negeri Rp838,94 triliun.
BACA JUGA:Serah Terima Jabatan 6 JPU dan 3 Kapolsek Polres Batanghari
BACA JUGA:Kipas Angin Jadi Penyebab Kebakaran SLB Sri Soedewi Maschun Sofwan, Kok Bisa
Meski posisi utang terus naik, Kemenkeu memastikan pengelolaan utang dilakukan secara hati-hati dengan risiko yang terkendali.
Pemerintah melakukan pengelolaan utang secara baik dengan risiko yang terkendali, antara lain melalui komposisi yang optimal, baik terkait mata uang, suku bunga, maupun jatuh tempo. *
Artikel ini juga tayang di disway.id
Dengan judul utang pemerintah di januari 2023 bengkak Rp 775498 triliun Kemenkeu kamu akan hati hati