JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Kepala Sekolah SMA N Titian Teras Abdurahman Sayuti Jambi, Karnama angkat bicara mengenai dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh belasan siswa kelas XII kepada siswa kelas XI di asrama sekolah tersebut pada Minggu, 31 Juli 2022 lalu.
Saat dikonfirmasi Karnama mengatakan bahwa total pelaku yang melakukan pengeroyokan tersebut adalah 14 orang yang semuanya saat ini sudah dipulangkan.
"Benar, semuanya kita pulangkan sementara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, kita pulangkan selama dua Minggu," katanya pada Sabtu 6 Agustus 2022.
Ditambahkan Kepala Sekolah, bahwa saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan dan masih akan melakukan mediasi antara dua belah pihak sebelum menjatuhkan sanksi kepada para pelaku ini.
BACA JUGA:Daihatsu New Sigra Hadir di Kota Jambi Dengan Tampilan Yang Lebih Sporty dan Mewah
"Sanksi yang kita berikan pastinya akan memberikan efek jera namun juga tidak menghancurkan masa depan mereka, paling cepat itu Minggu depan sudah kita sanksi, lebih cepat lebih baik," tambahnya.
Untuk kondisi korban saat ini, Karnama menyebutkan bahwa korban dalam kondisi baik setelah pihaknya melakukan visum dan USG Radiologi.
"Untuk sementara normal semuanya, termasuk organ dalam juga, namun ini kan sementara kedepannya kita belum tau, kalau untuk luka memar itu ada di bagian wajah," bebernya.
Penyebab kejadian ini sendiri, hanya dikarenakan rasa senioritas yang ingin ditunjukkan para pelaku kepada korbannya ini. Saat kejadian memang di tengah malam, sehingga tidak terpantau oleh para Pamong.
BACA JUGA:Tak Ada Saksi yang Melihat 'Pelecehan' dalam Kasus Brigadir J, Komnas HAM Bingung: Ada Apa Ini?
BACA JUGA:Faktor Penyebab Waktu Terasa Begitu Cepat, Ini Penjelasannya Menurut Ahli
"Kita memahami bahwa memang ada kekhawatiran dari orang tua murid-murid ini, namun memang selama kondisi asrama tidak ideal, kemudian jumlah pengawas dan murid tidak berimbang kita belum bisa menjamin bahwa kejadian ini tidak akan terulang lagi kedepannya," ungkapnya.
Selaku Kepala Sekolah, Karnama sendiri berharap agar penempatan anggota TNI di asrama Sekolah dapat diterapkan lagi seperti dahulu.
"Namun memang kita terkendala biaya, memang penempatan anggota TNI ini sangat kita perlukan untuk membina, mengasuh dan mendidik anak-anak ini agar kerjadian tersebut tidak terulang lagi," tutupnya.