Komnas HAM mengungkap penyebab lamanya proses penyelidikan tewasnya Brigadir J.
BACA JUGA:Orang Tua Artis Bella Sophie Alami Kecelakaan di Merlung, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Tajak Sumur PLT-12 Lapangan Pematang Lantih, Kabupaten Tanjab Barat
Lamanya pengungkapan kematian Brigadir J di rumah Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, terkait serangkaian pemeriksaan bukti yang ada.
Menurut Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, pemeriksaan digital forensik dan siber, seperti kamera pengawas (CCTV) dan ponsel juga belum tuntas.
Selain itu, untuk pengecekan hasil uji balistik senjata api dan DNA juga akan dilakukan pada pekan depan.
"Karena kemarin itu ada suatu proses yang akan dilanjut di pertemuan kedua, yang siber sama digital forensik. Ini juga akan mempengaruhi, tambahnya waktu," kata Anam di Jakarta pada Jumat 29 Juli 2022.
BACA JUGA:Anies Baswedan Menikahkan Anaknya, Ini Pakaian Adat Yang Digunakan
BACA JUGA:SMSI Terus Tolak Pasal Krusial Potensial Lemahkan Kebebasan Pers
Pemeriksaan tersebut akan menghadirkan pihak dari pusat laboratorium forensik (puslabfor) Mabes Polri.
"Apakah puslabfor sudah selesai dan sebagainya? DNA apakah selesai dan sebagainya itu yang akan kami tanyakan," ujar Anam.
Pemeriksaan sejumlah bukti hingga saksi terkait insiden di rumah Irjen Ferdy Sambo oleh Komnas HAM sejak Senin 25 Juli 2022 lalu, mulai menemukan titik terang.
Komnas HAM mengeklaim sudah melihat 20 video rekaman CCTV yang berasa; dari 27 titik lokasi mulai Magelang, Jawa Tengah hingga Duren Tiga, Jakarta Selatan, serta menuju RS Polri Kramat Jati.
BACA JUGA:Telkomsel Hadirkan Versi #LebihBeragamLebihSeru yang Segar dan Informatif
BACA JUGA:Wuling Andalkan Baterai Air EV, Lolos 16 Model Uji Ketahanan
Di antara isi rekaman itu memperlihatkan keberadaan Irjen Ferdy Sambo bersama sang istri Putri Candrawathi, Brigadir J, dan Bharada E tiba di rumah kawasan Duren Tiga.