Indonesia Optimis Ekspor Produk Bahan Bangunan Meningkat

Kamis 02-06-2022,12:35 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

SIDNEY,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Pemerintah Indonesia optimis bisa menembus pasar internasional untuk produk bahan bangunan.
 
Salah satu caranya adalah dengan kembalinya Indonesoa berpartisipasi pada pameran produk bahan bangunan berskala internasional di Sydney Build Expo 2022, Australia.
 
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan partisipasi Indonesia pada Sydney Build Expo. Ini merupakan kerja sama Kementerian Perdagangan (Kemendag), Konsulat Jenderal RI di Sydney, serta ITPC Sydney.
 
BACA JUGA:Ini Ramalan Inflasi 2023 Dari Sri Mulyani
 
BACA JUGA:Sri Mulyani Sebut Utang Negara Dijaga Tak Melebihi 42, 42 Persen PDB
 
 Dikatakan Didi  bahwa keikutsertaan Indonesia pada pameran ini menjadi peluang Indonesia untuk menembus pasar Australia, khususnya untuk produk konstruksi dan bahan bangunan.
 
“Pameran ini menjadi peluang Indonesia meningkatkan ekspor produk unggulan di sektor bahan bangunan," ujar Didi saat membuka Paviliun Indonesia, Kamis 2 Juni 2022.
 
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia menampilkan delapan perusahaan produsen bahan bangunan Indonesia, yakni PT Bangunperkasa Adhitamasentra dengan produk papan serat semen.
 
BACA JUGA:Laksanakan Operasi Gempur, Bea Cukai Jambi Amankan Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal
 
BACA JUGA:Danramil 09/Telanaipura Lepas Personel Purna Tugas
 
Kemudian PT Rama Gombong Sejahtera (kayu lapis), PT Gunung Raja Paksi (produk besi dan baja), PT Pundi Uniwood Industry (kayu lapis dari kayu ringan), PT Hasil Albizia Nusantara (panel kayu), PT Trias Spunindo Industri (Geotekstil), PT Daya Cipta Karya Sempurna (kayu olahan merbau), serta PT Trio Jaya Steel (furnitur, besi, dan baja).
 
Didi menjelaskan menyebutkan lima tahun terakhir (2017—2021) perdagangan Indonesia dan Australia terus mengalami peningkatan dengan tren sebesar 6,16 persen seperti dikutip dari jpnn.com.
 
Hingga Maret 2022, total perdagangan kedua negara mencapai USD 2,79 miliar. (viz)
 
 
Kategori :