Lima APM Otomotif Berkolaborasi Kembangkan Demonstrasi Ekosistem Elektrifikasi, Dukung Percepatan Pengurangan

Selasa 24-05-2022,12:59 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Kendaraan elektrifikasi di Indonesia mulai dikembangkan.
 
Lima Agen Pemegang Merek (APM) otomotif yang terdiri dari Mitsubishi Motors, Nissan, FUSO, Isuzu dan Toyota, sepakat bersinergi dan berupaya untuk makin 
mempopulerkan kendaraan elektrifikasi di Indonesia.
 
Caranya dengan pengembangan model 
ekosistem mobilitas elektrifikasi di Bali bertajuk EV Smart Mobility – Joint project. 
 
Selain itu, kehadiran joint project ini juga untuk membantu upaya revitalisasi sektor 
industri pariwisata di Indonesia melalui pengembangan wisata ramah lingkungan 
(ekowisata). Sekaligus diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap posisi 
Indonesia sebagai presidensi G20 pada tahun 2022 yang akan diselenggarakan di Bali.
 
EV Smart Mobility – Joint Project merupakan wujud kontribusi 5 APM otomotif untuk 
mengambil peran dalam upaya pengurangan emisi karbon di industri otomotif Indonesia.
 
BACA JUGA:Kepercayaan Masyarakat Hilang Akibat Pungli, Ini Dampak Lainnya
 
BACA JUGA:Irwasum Polri Agung Budi : Jambi Masih Ada Pungli
 
Langkah inisiasi ini tidak hanya bertujuan untuk mendukung upaya Pemerintah 
Indonesia dalam mempercepat pengurangan emisi karbon, tetapi juga untuk 
memperluas pengenalan dan makin mempopulerkan kendaraan elektrifikasi sebagai salah satu kunci mobilitas massal di masa depan. 
 
 Para distributor otomotif ini bekerjasama mengembangkan Multi-Pathway guna memperluas pilihan kendaraan elektrifikasi kepada masyarakat, termasuk di dalam nya hydrogen Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang bersumber tenaga listrik, Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang menggabungkan EV dan mesin konvensional (Internal Combustion Engine/ICE). Sehingga mampu mengurangi emisi karbon tanpa melalui proses charging. Bahkan teknologi ICE dapat berkontribusi besar dengan memanfaatkan penggunaan biofuel.
 
Pendekatan Multi-Pathway diyakini dapat mempercepat kehadiran teknologi ramah 
lingkungan yang mudah diakses publik agar mampu mengurangi emisi sesuai dengan 
keberadaan sumber energi terbarukan, kesiapan infrastruktur pengisian daya, dan kebutuhan penggunaannya. Dengan pendekatan ini, seluruh pengguna dapat ikut berkontribusi dalam langkah pengurangan emisi karbon melalui cara mereka masing-masing.
 
BACA JUGA:Berantas Pungli, Komjen Pol Agung Budi Datang ke Jambi, Ini yang Dilakukan
 
BACA JUGA:Kurang Dari 1 Hari Jasa Raharja Jambi Selesaikan Santunan Kepada Ahliwaris Korban Kecelakaan Desa Kebon IX
 
 Karena itu, EV Smart Mobility – Joint Project yang menghadirkan BEV dan PHEV dalam pelaksanaannya diposisikan sebagai bagian dari inisiatif bersama untuk membuka peluang bagi penggunaan kendaraan 
Elektrifikasi di Indonesia.
 
“Melalui EV Smart Mobility – Joint Project ini, kami ingin menegaskan komitmen bersama 
untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pengurangan emisi karbon 
dengan mengembangkan dan mempopulerkan kendaraan listrik ramah lingkungan. Selain itu, Joint Project ini juga merupakan bentuk dukungan kami selaku pelaku industri otomotif kepada pemerintah demi mensukseskan posisi Indonesia sebagai presidensi G20 
pada tahun 2022. Kerjasama ini kami rancang dengan membawa semangat yang sama dengan Indonesia, yaitu Recover Together, Recover Stronger, dan tumbuh lebih kuat serta berkelanjutan. Apalagi salah satu isu penting yang memperkuat Indonesia sebagai tuan rumah presidensi adalah transisi energi menuju green economy,” kata Susumu Matsuda sebagai sekretariat project yang mewakili 5 APM otomotif tersebut.
 
Dalam joint project ini, masing-masing APM akan menyediakan kendaraan listrik andalannya untuk membentuk line-up di sektor kendaraan penumpang dan komersial. Penyediaan kendaraan listrik itu diperlukan dan bertujuan untuk mempercepat pengenalan kepada masyarakat mengingat dalam pengembangan kendaraan listrik juga memerlukan kegiatan pilot project dan ketersediaan infrastruktur, seperti stasiun pengisian listrik, hingga uji coba 
ekosistem secara keseluruhan.
 
“Kami berharap EV Smart Mobility – Joint Project ini dapat mendukung upaya 
pemerintah dalam memberikan solusi transportasi yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan ekowisata, khususnya di Bali. Melalui joint project, masyarakat memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman secara langsung dan bisa lebih mengenalekosistem mobilitas kendaraan elektrifikasi." kata Matsuda. 
 
BACA JUGA:3 Resiko Buruk G-String pada Kesehatan Vagina
 
EV Smart Mobility – Joint Project rencananya akan diadakan pada Juli 2022 bersamaan dengan berbagai acara dalam rangka pertemuan G20 di Bali. Kegiatan ini akan menjadi peluang besar bagi Pemerintah Indonesia dan industri otomotif nasional untuk menunjukkan komitmen dan 
keseriusannya dalam menerapkan kebijakan transisi energi hijau dan menyambut era 
mobilitas masa depan berbasis kendaraan ramah lingkungan atau elektrifikasi kepada negara-negara yang tergabung dalam pertemuan G20. (viz)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kategori :