Menkeu Purbaya Optimis, Kredit Tumbuh Dua Digit Awal 2026 Lewat Injeksi Dana Rp76 Triliun
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa-ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan keyakinannya bahwa pertumbuhan kredit perbankan dapat kembali menguat hingga mendekati dua digit pada Januari 2026.
Optimisme tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang kembali mengalokasikan dana sebesar Rp76 triliun ke perbankan guna mempercepat penyaluran kredit ke sektor riil.
Purbaya menjelaskan bahwa tambahan likuiditas ini tidak serta-merta memberikan dampak instan. Efeknya baru diperkirakan terlihat secara lebih jelas mulai Desember 2025, sebelum menunjukkan penguatan yang lebih signifikan pada awal tahun mendatang.
Dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2025 di Jakarta, Kamis, ia menilai perlambatan kredit yang terjadi beberapa bulan terakhir bukan cerminan melemahnya kondisi ekonomi.
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Optimistis Ekonomi RI Tumbuh 6 Persen pada 2026
Menurutnya, situasi tersebut lebih menggambarkan dinamika normal, yang turut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan uang beredar.
"Kita lihat kan, tadinya (kredit) naik, agak turun sedikit karena uangnya pertumbuhannya melambat juga, dari 13 (persen) turun ke 7 (persen). Makanya saya injek lagi Rp76 triliun tadi untuk mendorong lagi," kata Menkeu Purbaya.
Ia menambahkan bahwa proses transmisi likuiditas membutuhkan waktu sebelum berdampak pada peningkatan penyaluran kredit. Hal ini termasuk melalui efek pengganda uang atau money multiplier effect di sektor perbankan.
"Tapi yang jelas kita lihat nanti trennya seperti apa ke depan. Kalau saya pikir sih akan lebih kuat lagi ke depan, karena kalau kita lihat ekonomi sudah mulai kelihatan (membaik) di mana-mana kan," ujarnya.
BACA JUGA:Ini Nih! Menkeu Purbaya Sebut Tak Kenakan Cukai untuk Popok Bayi dan Tisu Basah
Pemerintah sebelumnya telah menempatkan dana Rp200 triliun di bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Kemudian, per 10 November 2025, pemerintah kembali menambah penempatan dana sebesar Rp76 triliun yang dialokasikan kepada BRI, Mandiri, dan BNI masing-masing Rp25 triliun, serta Rp1 triliun untuk Bank Jakarta.
Penempatan dana ini tercermin dalam likuiditas perbankan domestik yang tetap solid, terlihat dari pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang bertahan di level 11,5 persen pada Oktober 2025.
Kendati demikian, pertumbuhan kredit justru menurun menjadi 7,36 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan 7,7 persen pada bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




