AWARDS
b9

Gus Elham Yahya Sampaikan Permohonan Maaf Usai Video Cium Anak Kembali Viral

Gus Elham Yahya Sampaikan Permohonan Maaf Usai Video Cium Anak Kembali Viral

permintaan maaf Gus Elham Yahya setelah video cium anak kecil viral di media sosial- Tangkap Layar/jambi-independent.co.id--

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Tokoh agama asal Kediri, Jawa Timur, Muhammad Elham Yahya Luqman atau dikenal sebagai Gus Elham Yahya, akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka usai video dirinya mencium pipi dan bibir anak kecil perempuan viral di media sosial.

Video tersebut menuai banyak kecaman dan reaksi negatif dari masyarakat.

Dalam video klarifikasinya yang diunggah pada Selasa, 11 November 2025, Gus Elham tampak didampingi sejumlah orang.

Ia mengakui bahwa perbuatannya tersebut merupakan kesalahan pribadi dan menyesal telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

BACA JUGA:Kesepian hingga Inspirasi dari Pelaku Penembakan Massal, Ini Motif Pelaku di Balik Ledakan SMAN 72

"Dengan penuh kerendahan hati, saya Muhammad Elham Yahya secara pribadi memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat atas beredarnya video yang menimbulkan kegaduhan," ujarnya.

Gus Elham menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan kekhilafan yang akan dijadikannya pelajaran berharga.

Ia berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan serupa di masa mendatang dan akan menyampaikan dakwah dengan cara yang lebih santun serta sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya bangsa.

"Saya bertekad untuk berdakwah secara lebih bijak dan menjunjung tinggi akhlak karimah," tambahnya.

BACA JUGA:70mai Luncurkan Dash Cam 4K T800, Tawarkan Keamanan Berkendara dengan Rekaman 4K HDR

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa video yang viral tersebut adalah rekaman lama yang telah dihapus dari seluruh akun media sosial resminya.

Menurut pengakuannya, anak-anak kecil dalam video itu berada di bawah pengawasan orang tua masing-masing yang juga merupakan jamaah di pengajian yang ia pimpin.

"Video yang beredar merupakan video lama dan telah kami hapus dari semua media sosial resmi," tuturnya.

Ia berharap masyarakat dapat memaafkan kesalahannya dan menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran bersama.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: