b9

Menemukan Shanghai Tempo Dulu di Jakarta Pusat

Menemukan Shanghai Tempo Dulu di Jakarta Pusat

Melihat sejarah Shanghai tempo dulu di Jakarta Pusat.-ANTARA-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan bersejarah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kota Jakarta. Pelabuhan yang terletak di Jakarta Utara tersebut adalah salah satu pelabuhan tertua di Indonesia yang masih aktif hingga sekarang.

Pelabuhan tersebut  berkembang menjadi salah satu pelabuhan penting  di Pulau Jawa mengingat lokasinya yang  strategis.

Selain pedagang dari berbagai daerah di Nusantara yang berdagang di pelabuhan ini, juga banyak  pedagang asing yang berlabuh di sana,  seperti pedagang dari Tiongkok, Arab, India, Inggris dan Portugis. 

Mereka menggunakan jalur pelayaran tersebut sekaligus singgah di wilayah yang pernah berubah nama menjadi Jayakarta dan Batavia tersebut.

BACA JUGA:Menperin Pastikan Perlindungan Pekerja Migran Industri RI

Dari sinilah awal mula seorang perantau asal Tiongkok daratan Chan Mo Sang menapaki jejaknya di Jakarta. Di awal 1920-an, ia yang kerap disebut sebagai Babah Chan itu mendirikan sebuah warung kecil di sana. Ramainya pelaut dari berbagai negara yang hilir mudik di sana membuat warung Babah Chan semakin laris.

Warung sederhana yang kala itu hanya berdinding papan itu tak pernah sepi pembeli. Bahkan, babah pun kemudian membuka jasa mencuci pakaian hingga potong rambut bagi para pelaut yang telah berlayar selama berbulan-bulan tersebut.

Dari tangan keduanya, lahirlah masakan yang memadukan dua cita rasa oriental dan Betawi. Salah satunya adalah Bihun Lada hitam, masakan yang saat itu sangat legendaris dan disukai banyak pelanggannya.

Sebenarnya, saat itu warung kecil babah bukanlah sekadar warung singgah  lantaran   menjadi satu-satunya warung di sana.

BACA JUGA:Menkop: Gerakan Koperasi Bakal Miliki 'Coop University dan Coop Bank'

Konon, warung tersebut akhirnya berkembang pesat dan berubah wajah menjadi sebuah restoran yang juga pernah disinggahi oleh Anna May Wong, seorang artis Asia pertama di Hollywood, ,untuk menikmati masakan di sana saat kapal singgah di Batavia.

Seratus tahun kemudian, kenangan itu dihidupkan kembali di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, lewat restoran Shanghai Blue 1920. Di restoran ini setiap sudut ruangannya seakan membuat para tamu bernostalgia dengan kisah-kisah yang pernah ada di pelabuhan tua tersebut.

Bila biasanya masyarakat Jakarta menjelajahi kawasan Jakarta Utara untuk menyelami sejarah Batavia, kini nuansa itu bisa ditemukan juga di Jakarta Pusat. Restoran yang berlokasi di Jalan Kebon Sirih ini mengadopsi hampir seluruh konsep dan suasana dari warung asli di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Desain interiornya menghadirkan kembali nuansa Shanghai era 1920-an, terasa melalui detail ruangannya yang didominasi material kayu dan papan, menciptakan sensasi seolah berada di dalam kabin sebuah kapal laut klasik.

BACA JUGA:Empat Laga Big Match Liga Champions

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: