TNI Angkatan Darat Jalani Pelatihan di Singapura demi Penguatan Program MBG

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - TNI Angkatan Darat (AD) mengirimkan 34 personel untuk mengikuti Institutional Food Management Training atau Pelatihan Manajemen Makanan Institusional di Army Combat Service Support Command (CSSCOM), Singapura, pada 13-18 Oktober 2025.

Rombongan ini terdiri dari 26 prajurit TNI AD, empat anggota Persit Kartika Chandra Kirana, tiga pendamping militer, dan satu peninjau.

Mereka berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, pada Minggu, 12 Oktober 2025.

BACA JUGA:Wah! Gencatan Senjata Berbuah Nyata, Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuki Gaza

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dengan KSAD Singapura pada Juli 2025 lalu.

Pertemuan tersebut menghasilkan peluang kerja sama strategis dalam bidang ketahanan pangan dan penguatan pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kolaborasi kedua negara kemudian diformalkan melalui surat penawaran pelatihan yang dikirim oleh Army Attache Republik Singapura pada 6 Agustus 2025.

BACA JUGA:SUV Skutik Premium dengan Desain Gagah dan Teknologi Terkini, New Honda ADV160 Resmi Diluncurkan di Jambi

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa pengiriman personel ke pelatihan ini menjadi wujud komitmen TNI AD dalam memperkuat implementasi program MBG.

Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang pengelolaan pangan dan gizi.

“Pelatihan ini merupakan langkah nyata TNI AD untuk memastikan sistem penyediaan makanan bergizi yang aman, efisien, dan berkelanjutan,” ujar Wahyu.

BACA JUGA:Bupati Anwar Sadat Dampingi Anggota DPR RI Komisi V Reses di Tanjab Barat

Ia menambahkan, para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan nantinya diharapkan dapat menjadi kader dan penggerak utama dalam penerapan sistem manajemen makanan institusional di lingkungan satuan TNI AD.

Mereka juga diwajibkan untuk menyusun panduan teknis dan mempresentasikan hasil pembelajaran sebagai bentuk tindak lanjut setelah pelatihan.

Sumber: