Rusia Nyatakan Dukungan atas 20 Poin Rencana Trump Akhiri Konflik Gaza
Vladimir Putin kembali terpilih sebagai Presiden Rusia.-Ist/jambi-independent -
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah Rusia menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana perdamaian yang ditawarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, guna menghentikan perang di Gaza. Rencana tersebut berisi 20 poin yang mengatur langkah politik, keamanan, hingga ekonomi bagi masa depan Palestina.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menegaskan bahwa Rusia selalu mendukung inisiatif yang bertujuan mengakhiri konflik di Timur Tengah.
“Rusia selalu mendukung dan menyambut baik segala upaya Presiden Trump yang bertujuan untuk mengakhiri tragedi yang sedang berlangsung ini,” kata Peskov.
BACA JUGA:Tim Putri Xaverius 1 Kota Jambi Juara, SMAN 1 Kota Jambi Pantang Menyerah
Dikutip AFP, Selasa, 30 September 2025. Ia menambahkan, pihaknya berharap rencana ini dapat segera terwujud dan membantu terciptanya perdamaian di kawasan.
Dalam dokumen yang diumumkan Trump, sejumlah poin penting disorot. Pertama, rencana ini menuntut penggulingan Hamas serta komitmen kelompok tersebut untuk melucuti persenjataannya.
Selain itu, Otoritas Palestina diminta melakukan reformasi internal agar lebih siap mengelola wilayah Gaza secara efektif.
Israel sendiri diharuskan berjanji tidak melanjutkan serangan terhadap Qatar, negara yang selama ini berperan sebagai mediator.
Dilaporkan DW, rencana itu juga berfokus pada pembangunan kembali Gaza melalui program ekonomi, penyediaan jaminan keamanan dengan dukungan Amerika Serikat dan negara-negara kawasan, serta memberikan kesempatan bagi warga yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.
Masyarakat yang memilih tetap tinggal juga dijamin tidak akan dipaksa pergi.
Gaza direncanakan dikelola oleh pemerintahan transisi. Mantan anggota Hamas diberi dua pilihan, yakni tetap tinggal dan ikut serta dalam pemerintahan baru, atau pindah ke negara lain yang tidak disebutkan.
BACA JUGA:Benarkah Minum Air Sambil Berdiri Bisa Membahayakan Kesehatan?
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diwajibkan menghentikan semua operasi militer setelah kesepakatan berlaku dan menarik pasukannya dari wilayah yang telah diduduki.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



