b9

Harap Sabar! Macet Lagi di Sirih Sekapur Bungo Sepanjang 3 Kilometer

Harap Sabar! Macet Lagi di Sirih Sekapur Bungo Sepanjang 3 Kilometer

Kemacetan yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera Kabupaten Bungo, Kamis 14 Agustus 2025.-sitihalimah/jambi-independent.co.id-

MUARA BUNGO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Sejak terjadinya longsor pada tahun 2024 lalu, pembangunan beton turap tebing di Jalan Lintas Sumatera terus dilakukan untuk memulihkan kondisi jalan nasional tersebut.

Hari Rabu 13 Agustus 2025, pihak pemborong mulai mengerjakan tahap penggalian gorong-gorong yang memotong badan jalan, yang berlokasi di Jalan Lintas Sumatera KM 51, tepatnya di depan PT Starubber Jujuhan, Kabupaten Bungo.

Pekerjaan ini menyebabkan arus lalu lintas mengalami macet parah.

Kendaraan dari kedua arah terpaksa melambat dan menunggu giliran melintas, mengakibatkan kemacetan panjang hingga mencapai 3 kilometer. Situasi ini diperparah dengan ketiadaan petugas resmi yang mengatur lalu lintas di lokasi.

BACA JUGA:Tensi Panas! Persib Amankan Tiket ACL Usai Tekuk Klub Filipina 2-1

Kemacetan ini terjadi sejak hari Rabu tanggal 13 Agustus 2025. Sejumlah pengendara mengeluh atas kondisi ini.

“Iya bang, saya ke Bungo dari Dharmasraya terjebak macet sampai 3 km. Kami berharap pihak terkait bisa mengatur kemacetan ini," kata Heri, salah seorang pengendara mobil yang terjebak macet.

Dia juga berharap agar pihak pemborong pembangunan turap tebing longsoran bisa menyelesaikan pekerjaan secepatnya. "Soalnya ini jalan nasional,” kata dia.

Hingga Kamis tanggal 14 Agustus 2025, kemacetan masih terjadi. Akses jalan yang seharusnya menjadi jalur utama antar provinsi ini tidak berjalan lancar, membuat waktu tempuh pengendara menjadi jauh lebih lama dari biasanya.

BACA JUGA:iPhone 17 vs iPhone Sebelumnya: Segudang Peningkatan yang Bikin Wajib Tunggu

Tidak hanya sopir truk dan bus antar kota yang dirugikan, pengguna jalan pribadi pun merasakan dampak kemacetan ini.

Yang cukup memprihatinkan, hingga hari ke 2 kemacetan belum terlihat adanya petugas dari dinas perhubungan, kepolisian, atau pihak pemborong yang turun langsung untuk mengatur arus kendaraan.

Justru, masyarakat setempat secara swadaya berinisiatif menerapkan sistem buka-tutup jalur agar antrean kendaraan tidak semakin memanjang.

Warga berharap pihak terkait segera bertindak. Selain mempercepat pengerjaan proyek, pengaturan lalu lintas dinilai sangat penting untuk menghindari kemacetan parah yang merugikan banyak pihak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: