Krisis Energi Hantui Eropa, Rusia Resmi Putus Ekspor Gas ke Jerman

Krisis Energi Hantui Eropa, Rusia Resmi Putus Ekspor Gas ke Jerman

Seorang pekerja Rusia memutuskan aliran gas ke Jerman. Foto : disway.id--

MOSKOW, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID -Krisis energi diperkirakan akan menghantui Eropa sebentar lagi. Sebab,Rusia memutuskan untuk menghentikan ekspor gas ke beberapa negara termasuk negar di Eropa.
 
Seperti yang dilakukan oleh Rusia Rabu, 1 Juni 2022. Perusahaan gas Rusia, Gazprom mengumumkan penghentian ekspor gas negara itu ke Jerman.
 
Pemutusan ekspor ini karena negara Jerman menolak melakukan pembayaran dengan menggunakan mata uang Rubel.
 
 
 
Sebelumnya, Rusia juga memutuskan untuk menghentikan ekspor gas ke Denmark dan sejumlah negara eropa lainnya. Krisis energi pun sebentar lagi terjadi. 
 
 
Menurut Gazprom, penghentian ekspor gas Rusia, disebabkan penolakan perusahaan-perusahaan energi Denmark, dan perusahaan energi Shell, Jerman, untuk membayar biaya gas dengan mata uang rubel.
 
Gazprom mengumumkan, pasokan gas ke perusahaan energi Shell, Jerman, diputus karena perusahaan ini menolak membayar biaya ekspor gas Rusia dengan mata uang rubel.
 
Menurut Gazprom, kontrak perusahaan ini dengan Shell Energy Europe untuk memasok gas ke Jerman, mencapai 1,2 miliar meter kubik gas dalam setahun.
 
Russia Today menjelaskan, perusahaan Shell Energy Europe hanya menggunakan 2,6 persen dari 95 miliar meter kubik gas alam yang dikonsumsi oleh Jerman, dalam setahun.
 
Di sisi lain, sebagian besar perusahaan Jerman pembeli gas Rusia seperti Uniper dan RWE sudah sepakat untuk membayar biaya impor gas Rusia dengan mata uang rubel.
 
Sebelumnya Rusia sudah memutus pasokan gasnya ke Bulgaria, Polandia, Finlandia, dan Belanda, karena negara-negara itu menolak membayar biaya impor gas dengan rubel.
 
Media Prancis, Le Monde Diplomatique dalam sebuah artikel terbarunya menilai Uni Eropa gagal menemukan alternatif sumber energi selain Rusia bagi negara-negara anggotanya di tengah gencarnya sanksi terhadap Moskow.
 
Setelah Rusia melancarkan operasi militer ke Ukraina, Amerika Serikat dan sekutunya, terutama di Eropa memberlakukan sanksi ekstensif terhadap Rusia dan menuntut pengurangan ketergantungan pada gas Moskow.
 
Kremlin membalas dengan mendesak negara-negara yang tidak bersahabat untuk membayar impor gas dari Rusia dalam mata uang rubel.
 
Di bawah mekanisme pembayaran baru Rusia, pembeli gas dari negara-negara yang tidak bersahabat harus membuka rekening bank di Gazprom Bank dalam mata uang rubel
 
 
 
Seorang pekerja dari Perusahaan gas Rusia, Gazprom tengah melakukan pemutusan saluran gas sejalan dengan mengumumkan penghentian ekspor gas Rusia ke Jerman.
 
Sanksi AS dan sekutunya terhadap Rusia memicu gejolak di pasar global, terutama situasi ekonomi di Eropa dan pasar energi global.
 
Berbagai sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia selama ini menimbulkan banyak tantangan bagi perekonomian Eropa. Untuk diketahui Rusia memasok 40 persen gas Eropa dan 27 persen minyak Uni Eropa. (viz)
 
 
Artikel ini sudah tayang di disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: