Menhan Targetkan 150 Batalion TNI AD per Tahun, Sejalan dengan RPJMN 2025-2029
Sjafrie Sjamsoeddin-ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan pemerintah menargetkan pembangunan 150 batalion TNI Angkatan Darat (AD) setiap tahun sebagai bagian dari percepatan penguatan postur pertahanan.
Hal itu ia sampaikan setelah menghadiri rapat kerja tertutup bersama Komisi I DPR RI, Senin 25 November 2025.
Menurut Sjafrie, kebutuhan peningkatan jumlah dan kesiapan pasukan menjadi penting karena TNI AD turut diberi tugas menjaga berbagai objek vital, termasuk kilang minyak milik BUMN yang dinilai sebagai industri strategis dengan dampak besar terhadap kedaulatan negara.
Ia menyampaikan bahwa proses pembangunan kekuatan TNI telah dimulai sejak 2025.
"Dari tahun 2025, kita sudah memulai pembangunan kekuatan ini. Di mana saat ini di tahun 2025, kita sudah memiliki 150 batalion Tentara Nasional Indonesia yang kita sebut Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan," ujarnya.
BACA JUGA:KPK Dalami Dugaan Korupsi di 31 Proyek RSUD Terkait Kasus Kolaka Timur
Pembangunan kekuatan TNI masuk ke dalam implementasi Optimum Essential Force (OEF) yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2025-2029.
Arah kebijakan ini kembali ditegaskan dalam rapat koordinasi yang digelar Kemenko Polhukam pada 29 Oktober 2025, yang memastikan seluruh pembangunan kekuatan TNI dilakukan secara terpadu.
Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo menuturkan bahwa Rakor tersebut memastikan pembangunan matra darat, laut, dan udara sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional.
TNI AD menargetkan pembentukan 750 Batalyon Tempur (BTP) hingga 2029, dengan fokus pada penguatan wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan, dan NTT.
BACA JUGA:Bekali Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja, UPA PKK UNJA Adakan Kuliah Umum Public Speaking
Di sisi lain, TNI AL berencana membentuk lima Komando Armada (Koarmada) dan lima belas Komando Daerah Maritim (Kodaeral), serta meningkatkan modernisasi armada melalui kapal berbasis teknologi informasi.
Sementara itu, TNI AU menargetkan pembangunan 33 satuan radar (Satrad) hingga 2029 dan pengembangan Satuan Antariksa di bawah Kohanudnas untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




