Nakes di Merangin Belum Terima Insentif

Nakes di Merangin Belum Terima Insentif

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO - Para tenaga kesehatan (Nakes) yang menangani pasien Covid-19 di Merangin tak semuanya dapat bernafas lega. Pasalnya hingga Jum,at (20/08) Insentif Nakes Pegawai Negri Sipil (PNS) dan Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Unum Kolonel Abunjani Bangko belum dibayar.

Diketahui Pemkab telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk insentif Nakes, namun sebagian Insentifnya belum bisa dibayar oleh Pemerintah Kabupaten Merangin.

Sementara itu, nakes non ASN atau tenaga kontrak di 11 Puskesmas dari 27 Puskesmas yang mengajukan SPJ ke Dinkes insentifnya telah dibayarkan sepekan lalu, terhadap nakes ASN belum bisa dibayar terkendala kesalahan rekening pada DPA. 

Khusus Nakes non ASN yang bertugas di RSUD Kol Abundjani juga belum bisa dibayar karena uang yang tersedia tidak mencukupi untuk membayarnya, apalagi hampir tujuh bulan Januari-Juli 2021 belum dibayar, pemkab harus menggelontorkan uang miliaran rupiah untuk membayar Insentif nakes tersebut.

Sedangkan tunggakan terhadap Nakes non PNS yang belum dibayar di Tahun 2020 lalu di RSD Kolonel Abunjani Bangko telah dibayar, hanya saja untuk satu bulan tagihan yaitu insentif bulan Desember tahun 2020 lalu.

Hal ini, dijelaskan Nurhayana bendahara Kasi SDM Bidang SDIK Dinkes Merangin yang bertugas menyalurkan hak para Nakes ini atas nama dinas kepada awak media, Jum,at (19/8).

"Insentif Nakes non ASN yang di puskesmas telah kami bayar untuk bulan Januari-Juni 2021, karena beda rekening sehingga Nakes ASN yang belum bisa dibayar. Dana yang kami terima cuma 2 miliar. 1,2 miliar untuk ASN dan 800 juta untuk non ASN," ungkap Nurhayana.

Dirinya beralasan jika 'jatah' 800 juta untuk non ASN dibayar semua yang di Puskesmas dan Rumah Sakit maka tidak terakomodir dengan uang yang hanya ada saat ini 800 juta. 

"Kalau kami bayar Nakes non ASN rumah sakit, dananya tidak cukup. Sehingga kami bayar yang puskesmas dulu, sebab tagihan seluruh puskesmas tidak sebesar tagihan nakes rumah sakit, di samping kami mengejar realisasi di atas 50 persen" tambah Yana.

Saat ditanya, alasan tidak dibayarnya Nakes RSD Kolonel Abunjani Bangko yang merupakan garda terdepan penanganan Covid-19?dirinya mengaku jika uang yang tersedia tidak mencukupi untuk membayar keseluruhan Nakes.

"Sebenarnya tidak adil. Tapi ya mau gimana lagi, bayar nakes RSUD satu bulan aja tidak cukup, bagaimana tujuh bulan," sambungnya.

Ternyata anggaran insentif nakes ASN maupun non ASN berjumlah Rp 2 miliar yang di transper melalui Dinkes, jumlah tersebut terbagi Rp 1,2 miliar untuk nakes ASN dan sisanya Rp 800 juta untuk nakes non ASN.

Dari anggaran Rp 2 miliar tersebut, namun saat ini diketahui baru totalnya Rp 589 juta lebih sudah terserap. (min)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: