Jenazah Terlantar, Petugas Saling Tuding

Jenazah Terlantar,  Petugas Saling Tuding

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Jenazah pasien Covid-19, ditelantarkan begitu saja oleh  tim Satgas Covid-19. Jenazah Covid-19 ini, tidak dikebumukan secara prokes oleh tim Satgas Covid-19.  

Setelah jenazah ini wafat, pihak rumah sakit hanya mengantarkan sebatas ke pemakaman. Dan yang bertugas untuk melakukan pemakaman adalah Satgas Covid-19 Kota Jambi.

Jenzah yang ada didalam peti ini, diletakkan oleh pihak Rumah Sakit Raden Mataher Jambi, di pinggir jalan dekat pemakaman Bumi Langgeng, pal 13 Pondok Meja, Kabupaten Muarojambi.

Persoalan jenazah terlantar ini, sempat viral di facebook. Diviralkan oleh akun Facebook bernama Margaret Borpas dan akun bernama Irwan Hasian Gultom. Kedua akun ini menyirkan video secara langsung di Facebook. Dan menyebutkan bahwa jenazah keluarganya yang terkena covid-19 ditelantarkan begitu saja. Dan akhirnya para keluarga memakankan jenazah ini secara bersama tanpa APD dan menerapkan protokol kesehatan.

“Beginilah keadaan si Maher (jenazah), dibawa dari rumah sakit umum terus ditelantarkan di tengah jalan ini, nggak sampai ke lobang liang lahat,” sebut wanita dalam video yang viral itu.

Lanjutnya, dengan ini tidak ada yang tanggungjawab dari rumah sakit. “Kalau memang dia Covid-19, kenapa kami dibiarkan yang mengurus, Covid-19 itukan menular. Tambahlah nanti penyakitnya ke kami,” ungkapnya.

“Nggak benar-benar Covid-19, biar rumah sakit dapat duit aja ini,” sebutnya sembari mengangkat peti jenazah. Terlihat ada beberapa orang yang menggotong peti jenazah dari tanpa APD sama sekali, hingga memasukkan peti dalam kubur dan menguburkannnya.

“Masa kami dan keluarga saja yang menggotong ke liang kuburnyo, Cuma di tarok di pinggir jalan saja,” tuturnya.

Setelah di konfirmasi, pihak keluarga Almarhum Maher Tobing mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan pemakaman pasien Covid-19 dari RSUD Mattaher.

Kakak kandung korban, Johan mengatakan, bahwa almarhum Maher sebelumnya terlibat kecelakaan tunggal pada Senin (9/8) malam lalu.

Kemudian, Maher ditolong oleh seorang Babinsa dan membawanya ke RS Erni Medika.

“Karena kondisinya cukup parah, kemudian dibawa ke RSUD Mattaher, dan dari hasil swab antigen dinyatakan positif sehingga harus dilakukan isolasi, sejak saat itu kami tidak bisa lagi menemui almarhum,” ungkap Johan.

Setelah sempat menjalani perawatan, Maher kemudian meninggal pada hari Kamis (19/8) sekira pukul 06.00 pagi.

Setelah petugas Rumah Sakit memasukkan almarhum ke dalam peti, langsung ditinggalkan, akhirnya keluarga korban yang membawa korban ke dalam mobil ambulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: