Belum Buka, Royalti Tetap Jalan

Belum Buka, Royalti Tetap Jalan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI- Pemkot Jambi bakal mengkaji ulang kerja sama dengan pengembang Jambi City Center (JCC). Pasalnya, kontrak pengembang di Eks Terminal Simpang Kawat tersebut sudah habis. "Kita lagi merevisi perjanjian atau kontrak," kata Wali Kota Jambi, Syarif Fasha.

Dia menambahkan, Pemkot Jambi sepertinya akan meninjau ulang terhadap kesepakatan Bangun-Guna-Serah atau lebih dikenal dengan istilah build-operate-transfer (BOT).

Baca Juga: Hantu di Jam Gento Merangin Mulai Ganggu Pegawai, Diskominfo Yasinan

"Kita akan revisi di sana perjanjian kerja samanya, kalau tidak juga digunakan, bakal kita ambil alih setelah BOT-nya selesai. Tapi kalau belum 30 tahun, belum bisa kita ambil alih, karena kesepakatan BOT-nya selama 30 tahun," ungkapnya.

Fasha mengatakan, meskipun mall tersebut belum buka, namun kewajiban royalti tetap berjalan. "Ini yang sedang ditagih royalti untuk periode kedua," jelasnya. Sebelumnya, Kepala DPMPTSP Kota Jambi, Fahmi mengatakan, perjanjian tahap pertama, pengembang JCC telah membayar kewajiban sebesar Rp7,5 miliar, uang itu sudah masuk ke kas daerah.

Baca Juga: Vila di Hutan Produksi Disoal

"Lima tahun pertama sudah masuk, tapi yang lima tahun kedua belum masuk, karena belum beroperasi. Kita lihat situasi dan kondisi," katanya. Untuk diketahui, awalnya, pemerintah Kota Jambi akan mendapat kontribusi sebesar Rp85 miliar dari Jambi City Center (JCC), Simpang Kawat. Kontribusi tersebut didapat Pemkot dari BOT JCC yang disepakati selama 30 tahun.

Pemkot bakal menerima kontribusi secara bertahap. Tahap pertama, Pemerintah mendapat Rp 7,5 miliar untuk 5 tahun awal, pada tahun keenam hingga tahun ke 15, Pemkot akan mendapatkan Rp 25 miliar, dan tahun keenam belas hingga akhir BOT, pemkot mendapatkan Rp 52,5 miliar.

Perlu diketahui, BOT antara Pemkot dengan PT Bliss Property Indonesia (Pengembang JCC saat itu, red) sudah dilakukan sejak 2015 lalu. Pada 7 Maret 2016 dilakukan Ground Breaking.

Tahap penyelesaian proyek fisiknya dihitung dari Ground Breaking. Seharusnya pada Desember 2018 lalu, pihak management sudah melakukan soft opening. Namun ternyata, hingga kini mall dan hotel di eks Terminal Simpang Kawat tersebut belum juga dibuka. (zen/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: