Transformasi Digital Bank Jambi, Memperkuat Peran Membangun Desa

Transformasi Digital Bank Jambi, Memperkuat Peran Membangun Desa

Oleh : Dr. Noviardi Ferzi

Harapan mengenai Peran Bank Jambi dalam pemacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Provinsi Jambi adalah hal yang klasik. Disebut klasik karena tuntutan ini telah ada sejak bank ini didirikan. Namun meski klasik harapan agar BPD mengambil peran lebih dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah tidak pernah ketinggalan zaman.

Memasuki usia ke 59 tahun bank Jambi siap menjadi lokomotif bagi masyarakat Jambi serta kehadiran Bank Jambi akan diperluas hingga ke pelosok desa. Dalam hal ini Bank Jambi siap mendukung Program Jambi Mantap, dengan menyasar ke 280 titik desa untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

Melalui program ini ditargetkan 20 ribu UMKM bisa berdaya seiring proses digitalisasi yang dikembangkan, seperti pembayaran, transaksi pembayaran, kredit dan lain sebagainya.

Saat ini misi transformasi BPD untuk berdaya saing tinggi dan kuat, serta berkontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa adalah suatu keharusan. Program transformasi BPD mutlak dilakukan  emi mewujudkan pengelolaan BPD yang semakin kompetitif.

Program transformasi BPD merujuk pada tiga sasaran utama, yaitu meningkatkan daya saing BPD, menguatkan ketahanan kelembagaan, dan meningkatkan kontribusi BPD terhadap perekonomian pedesaan.

Untuk mencapai ketiga sasaran tersebut ada enam strategi bisnis dan risiko yang harus diterapkan. Antara lain pengembangan produk, pengelolaan layanan, pengembangan pemasaran, pengelolaan jaringan dan teknologi, pengelolaan portofolio, penguatan likuiditas dan permodalan.

Pertanyaannya sejauh mana Bank Jambi melakukannya ?

Era digitalisasi banking ini harus dikaitkan dengan kesiapan sistem, SDM, dan IT.  Dunia perbankan risiko finansialnya besar, oleh karena tidak bisa hanya mengandalkan kesiapan IT, perlu ditopang SDM. Karena apabila muncul persoalan-persoalan membutuhkan kesiapan SDM. Misalnya kesalahan entry data harus sudah dipersiapkan solusinya oleh SDM.

Pada era digital banking saat ini, sistem, SDM, dan IT harus benar-benar dipersiapkan, pengelolaan BPD harus didasarkan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG).

Menyikapi ini Bank Jambi terus meningkatkan infrastruktur digital, beradaptasi dengan tantangan perbankan di era digital dengan mengembangkan infrastruktur teknologi untuk mendigitalisasi operasional, produk, dan ditribusi.

Apalagi ke depan Bank Jambi tidak lagi dapat mengandalkan captive market seperti ASN. Ekspansi ke segmen pasar baru, dan digitalisasi menjadi kebutuhan demi memacu pertumbuhan hingga ke pedesaan.

Digitalisasi sangat penting untuk menghadapi jasa pelayanan digital yang semakin meningkat kualitasnya dari pelaku finansial lain, seperti fintech, bank digital dan neo bank sekaligus untuk mempertahankan posisinya di pasar finansial perbankan di provinsi Jambi.

Sejak tahun 2015 Bank Jambi telah melakukan pemantapan sistem perbankan. Sistem dan infrastruktur telah di-upgrade untuk dapat menghadapi tuntutan perbankan dan digitalisasi yang semakin intensif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: