Cuaca Panas di Jambi Terjadi Hingga April, BMKG: Disebabkan Fenomena La Lina Lemah

Cuaca Panas di Jambi Terjadi Hingga April, BMKG: Disebabkan Fenomena La Lina Lemah

JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Hingga awal April nanti, kondisi iklim atau cuaca di Provinsi Jambi akan terasa panas. Pasalnya, saat ini fenomena La Nina dengan kategori lemah sedang berlangsung.

La Nina sendiri merupakan fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi. La Nina menjadi salah satu faktor yang menyebabkan musim hujan di Indonesia terjadi.

Dijelaskan, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Ibnu Sulistyo bahwa, kondisi La Nina yang lemah tersebutlah menyebabkan kondisi cuaca menjadi panas.

“Mendekati awal April ini dan masuk dasarian I April, cuaca terasa panas,” kata dia, Jumat 25 Maret 2022.

Baca Juga: Legenda Dewa Tua Pek Kong: Dikenal Adil, Bijaksana, dan Membumi

Baca Juga: 3 Camilan Rendah Kalori, Cocok Untuk Diet Bikin Badan Tetap Langsing

Lanjutnya, untuk akhir Maret ini, terdapat penurunan curah hujan di wilayah Jambi. Khususnya di wilayah Kabupaten Kerinci, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun.

Dengan kurangnya curah hujan di Provinsi Jambi, maka berpotensi terjadinya titik panas yang bisa menyebabkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

“Tapi terkadang ada awan pembentuk hujan, namun tak terjadi hujan. Sehingga terjadi cuaca panas,” bebernya.

Sementara, untuk kondisi akan mulai normal kembali pada dasarian II April, atau pertengahan bulan April mendatang.

Baca Juga: Resep Ayam Kemangi: Campur Nasi Hangat, Bikin Makan Makin Lahap!

Baca Juga: Jadi Konten Kreator Video Dewasa, Dea OnlyFans Ditangkap, Penghasilannya Wow

Namun, di sini nanti juga akan terjadi kenaikan curah hujan di sebagian daerah yang ada di Provinsi Jambi. Khususnya di Kabupaten Bungo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari.

“Kita mengimbau masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar. Karena ini sangat berbahaya,” tandasnya. (slt)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: