Proyek Kereta Cepat Lebih Mahal dari Laos, Ketua Komisi V: Harusnya Dicek Dulu

Proyek Kereta Cepat Lebih Mahal dari Laos, Ketua Komisi V: Harusnya Dicek Dulu

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA - Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang belum rampung hingga saat ini sudah memakan banyak biaya. Nilai awal proyek tersebut hanya Rp67 triliun.

Namun, setelah dilakukan groundbreaking, proyek terkendala lantaran pembebasan lahan yang masih bermasalah. Terus molor, nilai proyek akhirnya membengkak hingga Rp27,74 triliun, menjadi Rp114 triliun.

Dengan angka tersebut, biaya kereta cepat di Indonesia lebih mahal dari Laos.

Dikutip dari radartegal.com, nantinya kereta cepat ini bisa memangkas waktu perjalanan antara Jakarta-Bandung menjadi hanya 46 menit, dengan kecepatan 350 km per jam.

Terbaru, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mulai dipertanyakan oleh masyarakat. Terlebih sejumlah kalangan membandingkan Indonesia dengan Laos yang kini sudah mulai rampung membangun kereta cepat buatan Cina tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyampaikan bahwa masyarakat tak perlu berlebihan membandingkan Indonesia dengan Laos, yang barangkali proyek di Laos sudah lebih dulu dibandingkan Indonesia.

“Harusnya dicek dulu, perjanjian kerja sama di Laos itu gimana? dia duluan atau kita duluan? Kalau kita duluan ya ini menunjukkan pemegang proyek dalam hal ini KCIC tidak profesional,” tegas Lasarus, Minggu (6/2).

Dia menambahkan bahwa proyek kereta cepat perlu energi ekstra lantaran pekerjaan besar yang dengan biaya yang tak sedikit sehingga perlu adanya konsep yang matang. 

“Pekerjaan besar butuh keseriusan, pertama soal pembiayaan, kalau studi belum rampung jangan dulu diteruskan, skema pembiayan selesai baru dilakukan. presiapan tidak matang, makanya ada kendalanya begitu,” tandasnya.

Dikutip dari situs ASEAN Briefing, proyek kereta api cepat Vientiane-Boten senilai 6 miliar dolar AS (Rp86 triliun) atau sepertiga dari PDB Laos. Proyek ini didukung oleh China sebagai bagian dari Belt and Road Initiatives (BRI).

Jalur kereta Vientiane-Boten sendiri menjadi bagian dari proyek jalur kereta Pan-Asia yang akan menghubungkan China ke Asia Tenggara, hingga Singapura.(radartegal.com)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: