Waspada! Inilah 5 Gejala Depresi yang Sering Tak Disadari, Bisa Menyerang Kapan Saja

Waspada! Inilah 5 Gejala Depresi yang Sering Tak Disadari, Bisa Menyerang Kapan Saja

Ilustrasi orang Depresi-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Jangan anggap remeh kesehatan mental Anda! Salah satu gangguan yang patut diwaspadai adalah depresi, karena bisa muncul tanpa diduga dan memengaruhi siapa saja. Tak ada yang ingin terus dihantui rasa sedih mendalam, kesendirian, tekanan batin, atau bahkan kemarahan terhadap diri sendiri.

Sayangnya, rutinitas harian dan interaksi sosial yang tampaknya biasa saja bisa menjadi pemicu stres yang perlahan berubah menjadi depresi. Banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah mengalami gejala-gejala tersebut.

Padahal, semakin cepat gangguan ini dikenali, semakin besar peluang untuk pulih. Berikut ini adalah lima ciri-ciri depresi yang sering luput dari perhatian—dan bisa jadi salah satunya sedang Anda alami tanpa sadar:

1. Tubuh Terasa Sakit Tanpa Sebab Jelas

BACA JUGA:5 Tanda-Tanda Kamu Lagi Jatuh Cinta Tapi Nggak Sadar, Nomor 3 Sering Dialami!

Meski terdengar aneh, masalah psikis seperti depresi bisa memunculkan rasa sakit secara fisik. Dalam beberapa kasus, rasa nyeri ini bahkan lebih menyiksa dibanding luka luar. Data menunjukkan bahwa sekitar 75% penderita depresi juga mengalami rasa sakit kronis, khususnya di bagian punggung dan leher.

Kondisi emosional yang negatif dapat memicu ketegangan di sistem saraf serta mengganggu fungsi organ tubuh. Keluhan seperti nyeri perut, sakit kepala, atau mudah merasa pegal bisa menjadi sinyal awal dari tekanan mental yang serius.

Studi dari Archives of General Psychiatry mengungkapkan bahwa ketika seseorang berada dalam depresi berat, aktivitas otaknya menjadi terlalu fokus pada emosi yang muncul, sehingga menurunkan toleransi terhadap rasa sakit.

2. Perubahan Berat Badan yang Drastis

BACA JUGA:Pasangan Zodiak yang Saling Melengkapi: Saat Kelemahanmu Justru Dikuatkan Olehnya

Depresi dapat berdampak langsung pada pola makan. Beberapa orang menjadi lebih sering mengonsumsi makanan tinggi kalori seperti camilan manis atau junk food sebagai bentuk pelarian emosional, sementara yang lain justru kehilangan selera makan sama sekali.

Kondisi ini dapat menyebabkan berat badan naik secara signifikan atau menurun drastis. Studi yang dipublikasikan oleh Journal of Obesity menyebutkan bahwa tingkat stres dan depresi yang tinggi dapat menghambat proses penurunan berat badan dan memperburuk gaya hidup tidak sehat.

Ketika energi untuk memasak atau berbelanja makanan sehat menurun, tubuh akan semakin rentan terhadap penyakit akibat kekurangan nutrisi yang tepat.

3. Merasa Kosong, Tertekan, dan Tak Berdaya

BACA JUGA:Kaesang Jadi Ketum PSI Lagi, Jokowi Bilang Begini

Emosi positif seperti bahagia, antusias, atau damai seringkali terasa sangat jauh dari jangkauan saat seseorang mengalami depresi. Yang muncul justru perasaan cemas, frustasi, cepat tersinggung, bahkan marah tanpa alasan jelas.

Menurut Prof. Simon Rego dari Albert Einstein College of Medicine, depresi membuka pintu terhadap banyak emosi negatif secara bersamaan, menjadikan seseorang lebih mudah merasa gelisah, kecewa, dan tidak stabil secara emosional.

Perasaan seperti “kosong” atau “hampa” juga sering dirasakan—seolah menjalani hidup tanpa arah. Seiring waktu, Anda bisa menjadi lebih pasif, kurang fokus, dan seakan menjalani hari secara otomatis tanpa semangat atau tujuan.

4. Kebiasaan Sehari-Hari Mulai Berubah Drastis

BACA JUGA:Tragis! Pelajar Asal Sungai Gelam Tewas Dilindas Truk Tanki Minyak Milik Elnusa Petrofin

Salah satu tanda depresi yang bisa dikenali adalah perubahan dalam pola hidup. Misalnya, Anda jadi sering begadang tanpa alasan, melewatkan rutinitas kebersihan diri, atau mengabaikan tanggung jawab sehari-hari.

Bahkan, ada yang mulai mengembangkan pelarian negatif seperti konsumsi alkohol, belanja berlebihan, kecanduan media sosial, hingga aktivitas ekstrem seperti judi atau pesta tanpa kontrol.

Studi pada tahun 2004 yang melibatkan 10.000 partisipan menyebutkan bahwa mereka yang mengalami depresi cenderung memiliki kondisi kesehatan mulut yang buruk akibat mengabaikan perawatan diri secara menyeluruh.

5. Sulit Membuat Keputusan Sederhana

BACA JUGA:Zodiak yang Multitasking Banget, Bisa Kerja Sambil Ngobrol dan Ngopi

Meskipun terdengar sepele, kemampuan untuk membuat keputusan sehari-hari juga bisa terganggu akibat depresi. Hal-hal kecil seperti memilih menu makanan, menentukan pakaian, atau merencanakan aktivitas menjadi terasa berat dan membingungkan.

Penurunan fungsi kognitif ini merupakan bagian dari efek depresi terhadap otak, yang membuat seseorang sulit berpikir jernih dan mengambil langkah yang rasional, bahkan dalam kondisi yang sangat biasa.

Depresi bukan sekadar rasa sedih sesaat ini adalah kondisi yang nyata dan perlu penanganan. Bila Anda merasa mengalami beberapa gejala di atas, jangan ragu untuk berbagi cerita dengan orang terdekat, sahabat, atau keluarga yang bisa dipercaya.

Jika perasaan tersebut terus berlangsung dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

BACA JUGA:Sinsen Apresiasi PNS dan Guru Lewat Promo Servis di AHASS Jambi

Ingat, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga fisik. Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan.


 
 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: