Ada Beras Oplosan di Jambi! YLKI Jambi Pemerintah Libatkan Aparat Hukum untuk Beri Tindakan Tegas

Ketua YLKI Jambi, Ibnu Kholdun-ist/jambi-independent.co.id-
“Ada kekeliruan dari pihak perusahaan. Mereka mengemas beras curah dengan kemasan seperti beras premium,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, jumlah beras tersebut yang masih tersimpan di gudang mencapai sekitar 400 ton. Sedangkan yang sudah dikemas dan sempat beredar di pasaran diperkirakan sebanyak 2 hingga 3 ton.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi telah meminta pihak perusahaan untuk menghentikan sementara distribusi seluruh beras yang masih tersimpan dan melakukan penggantian kemasan terhadap yang sudah terlanjur dikemas agar tidak lagi menyesatkan konsumen.
“Kami minta seluruh kemasan yang sudah terlanjur diproduksi segera diganti dan tidak boleh lagi menggunakan bahasa visual yang menunjukkan kualitas premium,” tegas Ismed.
Ia menambahkan, langkah ini merupakan bentuk perlindungan konsumen dan upaya menjaga kredibilitas pasar pangan di Provinsi Jambi.
BACA JUGA:Zodiak dengan Gengsi Selangit, Tapi Ujungnya Clingy ke Pasangannya
Jika di kemudian hari ditemukan pelanggaran serupa, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan tindakan hukum lanjutan.
Di akhir pernyataannya, Ismed mengajak masyarakat untuk segera melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan label pangan di pasaran.
"Pengawasan pangan harus dilakukan secara kolaboratif. Kami butuh partisipasi aktif dari masyarakat,” kata dia.
Delapan Merek Beras di Jambi Dicek
Tim Satgas Pangan Provinsi Jambi, dan instansi terkait lainnya, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pusat perbelanjaan modern dan pasar tradisional di Kota Jambi, Kamis 17 Juli 2025.
BACA JUGA:Ternyata Ini Platform E-Commerce yang Paling Diandalkan UMKM Buat Cuan! Bikin Kaget!
Sidak dipimpin langsung oleh Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Jambi Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Johansyah, mewakili Gubernur Jambi. Jambi - Kain tradisional Jambi
Johansyah menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggapan cepat pemerintah terhadap merebaknya isu beras premium palsu atau beras oplosan yang sebelumnya mencuat di Kementerian Pertanian RI dan memicu kekhawatiran publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: